Contoh banner 2

Rabu, 30 November 2016

BERCINTA DI DALAM GUA

Aqu memang bekerja di suatu Bank yg berpusat di seputaran segitiga emas Jakarta. Sebelum ini, aqu menjabat sebagai Head di Dept. Customer Care (bukan Customer Service lho!). Tugas dept ini
khususnya untuk melayani complain customer yg kurang puas dgn pelayanan maupun product
corporate kita. Sebagai petugas di CC, tentu aja dipilih perempuan-perempuan yg smart, ayu, enak
dipandang, berpengetahuan luas, keep smile dan perfect dalem penampilan. Tak direferensikan
perempuan yg berpenampilan terlalu sexy dan genit-genit (ini kalau di dalem jam kerja lho!). Sebab
perempuan semacam itu dikalangan Top Managemen perusahaan-perusahan besar termasuk MNC
(Multi National Corporation) malah dipandang sebagai norak dan katrok.
Nah, perkenalanku dgn Sesha (masih inget, kan? Itu, kawan aqu yg bersebadan secara three in one
dgn Rado dan waktu itu masih cupu dalem blantika perselingkuhan), juga dimulai dari sini. Sebagai
Prime Customer di Bank kita (saldonya di tabungan waktu itu sebesar 10 digit mid – tanya ndiri ama
kawan kamu yg karyawan bank, kira kira berapa itu) dia sering mengajukan complain terutama
mengenai bunganya yg dipandang terlalu rendah (tentu aja, kerana ditaruh di tabungan sih.) Kerana
anak buahku mulai kuwalahan menghadapi dia, maka akhirnya aqu sendiri yg menemui. Aqu
anjurkan kalau ingin dananya cepat berkembang, dipindahkan aja ke money market/bursa saham.
Cerita Dewasa, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Dewasa Terbaik, Cerita Dewasa Nyata, Cerita Dewasa HotCerita Dewasa
Rupanya Sesha tertarik akan anjuranku, sehingga nyaris seluruh dananya dipindahkan ke money
market/bursa saham melalui Treasury Dept di Bank kita juga. Mungkin kerana keberuntungan
sedang menaungi Sesha, maka dalem kurun waktu tak sampai 1 bulan dananya melejit sampai
sebesar 11 digit low. Cuma, kerana terjadi gonjang ganjing di money market/bursa saham (kalau
tak salah inget, ini akibat George Bush ngotot mau nyerang Korea Utara, akibat masalah peluru
kendali berhulu ledak nuklir itu – ini kalau tak salah inget lho. Jadi kalau salah jangan di complain),
maka buru buru aqu hubungi Sesha, supaya dananya ditarik semua dan ditaruh lagi di rek tabungan.
Walaupun pihak Treasury nyap nyap ke aqu, Sesha setuju dan makin berjayalah dia dgn saldo
tabungan yg nyaris 2 kali lipat dari uangnya semula dalem kurun waktu kurang dari 1 bulan. Tentu
saja Sesha sangat berterima kasih atas jasaqu (padahal yg berjasa, kawan-kawan di treasury dept
sana).
Sejak waktu itu hubungan kita menjadi amat erat sampai seperti saudara, termasuk soal curhat
mengenai masalah kehidupan sexnya, dan sebagai tanda terima kasih aqu dibelikan sebuah mobil
Honda Jazz warna Pink kesukaanku sebagai ganti mobil Toyota Starletku yg sudah uzur. Eit…, tapi
nanti dulu, kalau kalian melihat perempuan nyetir Honda Jazz warna Pink, belum tentu itu aqu,
kerana aqu sekarang ini malah jarang sekali memakai mobil itu. Kenapa? Nanti kalian akan tahu
sendiri di akhir cerita ini. Maka, baca terus ya? Jadi sebenarnya ceritaqu ini benar-benar true story.
Cuma, untuk lebih memanaskan situasi, aqu bumbuin dgn bumbu-bumbu disana sini.
Nah, sekarang mengenai Ki Gendhing Tresno (Sesha dan Gendhing Tresno bukan nama sebenarnya).
Dari beberapa kawan suamiku, aqu mendapat kabar dia sekarang pindah ke desa terpencil di lereng
utara gunung Lawu, namanya desa Jnw. Disana, disamping berprofesi sebagai dukun, dia rajin
membudidayakan tanaman hias yg harganya tak masuk akal itu, semacam antharium, jemani dan
tanaman lain yg aqu lupa namanya. Singkat kata, kerana dia masih aqu anggap sebagai “suhu” dalem
kehidupan sex ku, aqu kangen sekali untuk menemuinya sekali-sekali. Maka pada akhir Januari
sampai awal Februari 2007 lalu, aqu menyempatkan diri untuk mengambil cuti tahunan selama 12
hari kerja supaya bisa berlibur ke dekat-dekat sana yaitu daerah wisata Tawangmangu. Kerana Dept
CC tak banyak membuat laporan bulanan Bank pada akhir bulan, maka cutikupun disetujui Boss.
Sengaja aqu mengambil penerbangan ke kota Yogya, kerana ingin melihat-lihat obyek wisata disana,
maka aqupun berangkat sendiri. Tapi yaitu coy, penerbangannya ditunda sampai 2 jam! Kesel deh!
Pantesan penerbangan Indonesia dilarang terbang ke Uni Eropa sekarang ini! Habis brengsek sih!
Akhirnya, setelah menunggu, sampai juga aqu ke kota budaya tersebut. Sehari disana, esoknya dgn
menyewa sebuah mobil dari kota tersebut, dibekali dgn map wisata, aqu tancap gas menuju kearah
tujuan. Jalannya mulus lho, nggak nygka. Singkatnya, setelah bertanya-tanya di tempat tujuan, dgn
diringi pandangan aneh aqu ditunjukkan rumah Ki Gendhing Tresno (aqu lupa bahwa aqu
perempuan kota yg cakep, bermobil, dan Ki Gendhing Tresno adalah dukun sex. Pantesan orang-
orang pada memandang curiga).
“Selamat siang, Ki …….” sapaqu pada Ki Gendhing Tresno yg sedang sibuk menyiangi tanaman.
“Selamat siang, cari siapa mbak ?”
“Lho, Aki lupa ya, aqu kan Mia dari Jakarta yg pernah Aki obati dulu” keterlaluan ini Aki, mosok dgn
aqu, perempuan segini cakep yg pernah disebadani dulu, bisa dilupakan begitu saja.
“Oh, maap neng, mari… mari … silahkan masuk” jawabnya mempersilahkan aqu masuk rumahnya yg
lumayan asri kerana terletak di daerah ketinggian lebih dari 1000 m dpl dikelilingi perkebunan teh yg
indah.
Setelah basa basi sebentar sambil mengeluarkan oleh-oleh dari kota, aqu mengatakan bahwa aqu
cuma kangen aja ama dia.
“Begini neng, kebetulan sekali hari ini Kitas wage malam Jum’at kliwon, kebetulan bulan Suro
ditahun Be (aqu baru tahu kalau tahun Jawa ada namanya), jadi Aki agak menahan diri dalem hal
persebadanan. Tapi kebetulan malam ini Aki akan menjalankan ritual di desa Bbr (lebih tinggi lagi
dari desa Jnw ini, sekitar 2000 m dpl) disebuah goa yg bernama goa Gelap Ngampar yg angker (gelap
berarti geledek, ngampar berarti menyambar, setahuku goa tersebut merupakan mata air sebuah
sungai yg legendaris dan terletak di lereng selatan gunung ini, bukan disini. Tapi biarlah, apalah
artinya sebuah nama).
“Kalau neng berminat bisa ikut Aki, disana neng bisa melaqukan ritual, yaitu mengajukan
permohonan sambil bersebadan dgn penunggu goa tersebut yg bernama Kanjeng Pangeran Kudo
Narpati. Saratnya, supaya permohonan dikabulkan, neng harus bisa membuat Kanjeng Pangeran
klimaks. Tapi neng tak boleh klimaks lebih dari 3 kali”
Mendengar ini jiwa petualanganku seperti tertantang, maka tantangan itu aqu sanggupi.
“Tapi kemaluannya besar sekali neng, jauh lebih besar dari kemaluan Aki”
Tambah tertantang aqu untuk merasakan seberapa besar kemaluan orang yg disebut Kanjeng
Pangeran ini. Maka, singkat kata, kita berdua menuju tempat tersebut dgn menyewa 2 buah ojek,
kerana daerahnya tak bisa dilalui mobil. Sampai didekat desa tersebut kita turun.
“Dari sini harus jalan kaki neng, kerana kita harus menuju bukit didepan itu dan tak ada jalan yg
menuju kesana”
Mati aqu, padahal jalan ke bukit yg ditunjuk itu menanjak dan aqu taksir jaraknya sekitar 4 km atau
lebih. Tapi kerana sudah kepalang basah, aqu turuti juga Ki Gendhing Tresno ini. Benar juga, setelah
berjalan sekitar 2 jam, kita sampai didepan mulut goa. Sepertinya bukan goa ya, kerana diatas goa
ditumbuhi beberapa pohon beringin yg besar sekali, dan akarnya seperti mencengkeram cadas
berlobang dibawahnya (aqu tersenyum sendiri, inget waktu kemaluanku mencengkeram kemaluan
Rado erat-erat). Sebuah akar besar menjulur membelah mulut goa sehingga membuat bentuk mulut
goa tersebut seperti dua buah mata jin yg menatap tajam kearah aqu. Kerana hari mulai gelap dan
keadaan sepiiii sekali ditambah hawa yg dingin menusuk tulang membuat situasi menjadi bernuansa
mistis sekali. Hampir saja aqu balik kanan untuk pulang. Tapi aqu pikir lagi, kenapa taqut? Apa yg
ditaqutkan? Taqut diperkosa oleh Ki Gendhing Tresno? Atau oleh orang yg disebut Pangeran Kudo
Narpati? Bukankan kedatanganku kesini justru untuk mencoba dan merasakan kehebatan kemaluan
mereka? Memikir itu maka dgn mantap kuikuti langkah Ki Gendhing Tresno memasuki mulut goa.
Ternyata goa itu seperti terbagi 2 bagian. Bagian yg aqu masuki agak lebar lalu menyempit lagi
membentuk seperti sebuah pintu yg agak rendah. Dekat dinding goa yg aqu masuki terdapat sebuah
balai-balai dari bambu yg dilapisi dgn tikar dari daun pandan. Dan anehnya diruangan ini hawanya
agak hangat. Ki Gendhing Tresno segera menyalakan dua buah obor bambu yg rupanya disediakan
disitu, entah oleh siapa. Setelah dinyalakan, suasana malah jadi romantis sekali, seperti candle light
party. Tapi suasana itu langsung berubah menjadi mistis setelah Ki Gendhing Tresno membakar
kemenyan pada tempat arang yg dinyalakanya (orang sini menyebutnya anglo) sambil menabur
bunga setaman yg dibawa dari rumah.
“Neng harus menunggu sampai menjelang tengah malam kerana Njeng Pangeran baru kerso tedak
(mau datang) pada tengah malam nanti” kata Ki Gendhing Tresno memecah kesunyian.
“Sebelum itu neng harus sesuci dulu” lanjutnya.
Ternyata yg dimaksud dgn sesuci adalah dimandikan dgn air kembang setaman, dan perempuannya
harus tak dalem keadaan sedang menstruasi. Tentu saja aqu tak! Sebab kalau sedang menstruasi,
ngapain aqu kesini? Acara selanjutnya, aqu dimandikan oleh Ki Gendhing Tresno dgn air yg mengalir
dari dalem goa dicampur dgn kembang setaman. Wuih, duingin sekali coy, sampai mengkerut semua
peralatan badanku. Termasuk bibir kemaluan dan buah dadaku, bahkan pentil buah dadaku mengkerut
dan menjadi keras sekali. Aqu berpikir, beruntung sekali Ki Gendhing Tresno ini, entah berapa
perempuan yg sudah diraba-raba badan telanjangnya dan disebadaninya (orang sini menyebut
dianceli). Tapi kerana keinginanku untuk segera mencoba kehandalan kemaluan Njeng Pangeran
tersebut. Maka perasaan dingin tersebut tak kuhiraukan. Menjelang tengah malam, Ki Gendhing
Tresno memberi aqu segelas ramuan yg harus kuminum dan lalu menyuruh aqu memasuki
pintu tersebut untuk bersemedi didekat batu rata yg katanya terdapat diruangan itu.
Maka dgn badan telanjang bulat dan hati berdebar-debar, aqu lalui pintu tersebut dan langsung
menuju ke batu rata yg ternyata luas sekali, hampir seluas tempat tidur no 1. Disampingnya terdapat
batu yg agak kecil. Aqu segera tahu bahwa batu tersebut buat duduk orang yg bersemedi. Segera
aqu duduk dan… nyeessss….. bokongku langsung dirasuki perasaan dingin seperti menduduki
sebongkah es batu. Dgn menguatkan diri aqu langsung diam bersemedi. Entah kerana pengaruh
minuman yg diberikan Ki Gendhing Tresno atau pengaruh lainnya, badan telanjangku perlahan-lahan
merasa hangat dan nyaman sekali. Tetapi tiba-tiba badanku terasa makin ringan dan ruangan
disekitarku terasa bernuansa aneh sekali. Lalu badanku terasa berputar kencang dan……
bummm…. Badanku terpental dan tahu-tahu aqu sudah terlentang di tempat tidur yg empuk dan
wangi. Aqu perhatikan tempat tidur tersebut berkelambu tapi kelambunya sudah disibakkan dan
tiang-tiang kelambunya berukir kepala kuda warna kuning yg menurut pendapatku, itu emas. Sedang
spreinya terbuat dari kain semacam sutera dan bau wanginya ternyata berasal dari bunga-bunga yg
ditaburkan keatasnya. Yg dominan adalah bunga melati, lalu sedikit mawar dan bunga agak
panjang putih kekuningan, kalau tak salah namanya kantil. Belum sempat aqu mengamati semua
keanehan ini tiba-tiba dari arah dalem goa datang seorang laki-laki yg… alamak! Tadinya aqu kira
Rado adalah cowok yg paling maco dan menarik di seluruh dunia. Tapi yg ini, jauh lebih menarik.
Badannya tinggi dan kekar. Lebih tinggi sedikit dari Rado, kulitnya kelihatan mulus kuning langsat
keputihan dan bersinar ditimpa sinar yg entah berasal dari mana. Rambutnya kelihatan halus
tergerai sampai ke bahu, hidungnya mancung dan matanya, aqu baru ingat pesan Ki Gendhing
Tresno bahwa aqu tak boleh menatap matanya. Itu tak sopan, katanya. Jadi bertentangan dgn
pelajaran Effective Comunication yg pernah aqu dapat. Jadinya aqu lantas menunduk, sedang
mataqu tetap melirik kearahnya. Dia memakai semacam kimono dari sutera dan (ini aqu yakin) dia
tak memakai pakaian dalem! Kerana jelas sekali kemaluannya menyeruak sehingga kimono
terangkat ke depan. Membayg besar sekali kemaluannya. Kemaluanku langsung berdenyut
membaygkan kemaluan itu memasuki kemaluanku. Wuih, sudah kebayg betapa nikmatnya.
“Diajeng …… “ mati aqu, suaranya lembut sekali tapi amat berwibawa.
Aqu pun gemetar sekali seperti seorang perawan yg baru pertama kali berdiri telanjang dihadapan
kekasihnya. Tak tahu aqu harus menjawab apa.
“Diajeng,…… coba tolong buka pakaian kanda ini”
Dgn gemetar aqupun berdiri untuk menanggalkan pakaiannya. Ternyata kulitnya halus sekali, tapi
seluruh badannya ditumbuhi rambut yg amat halus. Tambah berdenyut kemaluanku membaygkan
betapa nikmatnya nanti seluruh badanku digesek-gesek rambut ini. Sampai pada kancing paling
bawah (kancingnya emas coy, emas beneran!), tanpa sengaja tanganku menyentuh kemaluannya.
Secara reflek kutarik tanganku, tapi tiba-tiba tangannya (yg ternyata juga amat halus) menarik
tanganku kembali dan berkata:
“Pegang saja diajeng, tak apa apa …….”
Maka setelah kutanggalkan pakaiannya, sambil jongkok kuraih kemaluannya. Begitu terpegang dan
kuamati dgn seksama langsung aqu terpekik
“Mamamia……” pekikku menyebut namaqu sendiri.
Ternyata kemaluan itu benar-benar besar dan panjang sekali, hampir tak dapat kupercaya. Mungkin
hampir 30 cm, dan besarnya, jari-jari tanganku sama sekali tak bisa melingkari seluruh besar
batang kemaluannya. Hanya anehnya, dia tak mempunyai jembut. Ada sih, bulu-bulu halus
disekitarnya, tapi bukan jembut. Aqu membaygkan, apa bisa kemaluan sebesar ini masuk ke
kemaluanku? Tapi setelah kupikir lagi, baby saja bisa melalui kemaluanku, masa kemaluan ini tak
bisa? Maka dgn keberanian yg luar biasa kuelus-elus kemaluan itu dan secara reflek kucium-cium
juga. Rupanya dia keenakan juga kerana lalu dia elus-elus rambutku. Bertambah berani aqu.
Maka selanjutnya kucoba untuk mengisapnya. Ternyata tak masuk ke mulutku. Akhirnya setelah
kucoba lagi tetap tak bisa, kemaluan itu hanya aqu jilat-jilat saja. Tiba-tiba dia membungkuk dan
langsung memondong badan telanjangku. Sambil dipondong dihisap-hisapnya buah dadaku, tentu
saja aqu menggelinjang-gelinjang kegelian kerana nafsuku sudah tambah memuncak. Tak lama
lalu badan telanjangku dibaringkan telentang di tempat tidur tersebut. Aqu tentu saja sudah
tahu acara selanjutnya. Maka kutekuk kakiku sambil mengangkangkan pahaqu lebar-lebar. Dan
benar saja, tak berapa lama kemaluan itu menghampiri tepat dilobang kemaluanku. Tapi acara
selanjutnya membutuhkan perjuangan hebat. Soalnya kemaluan sebesar itu benar-benar susah
sekali untuk memasuki kemaluanku. Untunglah, kemaluanku sudah mulai banjir dan aqu termasuk
sudah piawai dalem blantika persebadanan. Maka sedikit demi sedikit walau dgn rasa sakit yg agak
lumayan, berhasil juga kemaluan itu kutelan dgn kemaluanku. Tapi ya ampun, ternyata tak
seluruhnya masuk, hanya sekitar tiga per empatnya, itupun sudah kuusahakan sedapatnya dan
dinding kemaluanku sebelah dalem rasanya sudah mentok oleh kemaluannya. Rupanya dia maklum
juga akan hal ini. Kerana ternyata, pelan-pelan dia mulai memompa kemaluanku. Tentu saja mula-
mula pelan-pelan, setelah dirasa kemaluanku tambah membanjir maka pompaan kemaluannya jadi
semakin cepat. Celakanya, saudara-saudaraqu sebangsa, setanah air dan sehobby, dgn penuhnya
kemaluanku diisi oleh kemaluan besarnya, otomatis daerah sensitive didalem kemaluanku (G-Spot)
bolak balik tergesek oleh kemaluannya. Sudah barang tentu aqu menggelinjang-gelinjang hebat
menerima gesekan-gesekan tersebut. Dan benar saja, tak sampai setengah jam, mulutku sudah
mulai meracau tak keruan :
“Ooocchh, kanjeng……. akkuuu mmauuuu… kkeeluaarrrrr….” Mendengar rintihanku makin gencar
dia memompakan kemaluannya ke kemaluanku sampai-sampai aqu lupa bahwa aqu harus membuat
dia klimaks dan ….
“Oouuccgghhh…. mmmhhhhhh…. aacchhh… uuggcchhhh…. mmmhhhhh…… kkannjjeeengggggggg…..
aakkuuu mmaauuu….” dan ……….. wuuusssshhhhh .. sampailah aqu pada klimaksku yg pertama
malam itu sambil kurengkuh erat-erat badan halusnya.
Rupanya dia mengerti keadaanku, buktinya walaupun tak mencabut kemaluannya yg masih
ngaceng tegar dari kemaluanku, dia menghentikan kegiatannya. Sambil tetap membiarkan
kemaluannya tertancap di kemaluanku, tangannya meraih kesamping dan tahu-tahu tangannya
sudah memegang cangkir kuning berpahatkan kepala kuda berisi semacam ramuan. Aqu sama sekali
tak tahu siapa yg meletakkan ramuan itu. Lalu tangan satunya mengangkat kepalaqu dan
menyuruh aqu meminum ramuan tersebut. Rasanya agak-agak manis keaseman begitu, tapi kutelan
juga, siapa tahu berkhasiat. Benar juga tak sampai 5 menit, badanku sudah mulai hangat dan segar
sekali, maka segera kugoyg-goygkan bokongku dan kuempot-empotkan kemaluanku untuk
mencengkeram kemaluannya. Rupanya dia mengerti isyaratku tersebut dan dgn perlahan dia mulai
memompakan kemaluannya kembali. Kali ini aqu mulai bisa menguasai keadaan. Kugoyg goyg dan
kuputar-putar bokongku, sehingga ketika tak sengaja kutatap matanya, kulihat dia mulai merem
melek keenakan. Tapi lagi-lagi aqu mulai menggelinjang-gelinjang hebat ketika daerah G-spot ku
tergesek-gesek kemaluannya. (Mestinya aqu cari tahu dulu bagaimana cara menutup daerah itu).
Bagaimanapun aqu harus berusaha keras membuat dia klimaks sebelum aqu mencapai klimaksku
yg ketiga. Begitulah, setelah persebadananku yg kedua ini berlangsung hampir satu jam, kulihat
matanya tambah merem melek dan nafasnya mulai mendengus-dengus. Kutarik lehernya supaya
aqu bisa mencium bibirnya. Selanjutnya sambil aqu menggoyg-goygkan bokongku, aqu mulai
menyedot-nyedot bibirnya dan lidahku mencari-cari daerah yg paling sensitive dirongga mulutnya.
Rupanya daerah itu ada disekitar langit-langit rongga mulutnya. Terbukti, setiap kali kusentuh
daerah itu dgn lidahku, badannya terasa bergetar. Maka tambah beringas aqu menggoyg-goygkan
bokongku sambil lidahku menggesek-gesek langit-langit rongga mulutnya. Berhasil! Dia tambah
bernafsu memompakan kemaluannya kekemaluanku sambil mendengus-dengus dan merem melek.
“Uucchhhh….. eeccchhhh… mmmmmhhhhh…… heh, heh, dddiajjeengggg……” rintihnya.
Tapi aqu sendiri ternyata lupa menjaga daerah G-Spotku, sehingga kerana tergesek-gesek begitu
hebat oleh kemaluannya yg luar biasa besar itu, aqu duluan tak tahan lagi.
“Oocchhh, kkaannjjeeennggg…. Aakkkkkuuuuu…. Kkkeellluuaaarrrrrrrr……… ooocccchhhhhhhh……..”
jeritku tak tertahan dan sampailah aqu pada klimaksku yg kedua, sedang dia kulihat agak kecewa
melihat aqu terbaring lemah sambil masih menjepit kemaluannya yg masih ngaceng tegar itu.
Selanjutnya, seperti tadi, dia mengambilkan aqu ramuan yg harus aqu minum. Kali ini dua cangkir
sekaligus. Kerana penasaran, aqu meminta secangkir lagi yg diturutinya sambil tersenyum manis.
Akibatnya, tak terbaygkan. Badanku terasa amat panas, tapi badanku amat segar seperti belum
mengalami klimaks, sedang gairahku untuk bersebadan memuncak tinggi sekali. Belum pernah aqu
merasakan gairah seperti itu. Maka tanpa sungkan-sungkan kugoyg lagi bokongku dan kuempot-
empotkan kemaluanku sejadi-jadinya. Anehnya, kemaluannya yg luar biasa panjang dan besar itu
bisa tertelan seluruhnya kedalem kemaluanku. Mungkin kemaluanku yg melar atau kemaluannya yg
mengkerut aqu tak memikirkannya lagi. Dalem benakku hanya terpikir bahwa aqu harus berhasil
mengeluarkan sperma dari kemaluannya dgn kemaluanku ini sebelum aqu mengalami klimaks yg
ketiga.
Dia pun melayani gairahku dgn hebat. Dihunjam-hunjamkannya kemaluannya dgn keras dan
bernafsu sambil mendengus-dengus hebat dan matanya tambah merem melek tak karuan. Mungkin
pengaruh ramuan tadi atau kerana sudah klimaks dua kali, daerah G-Spot ku seperti tertutup dan
tak terasa geli lagi digesek-gesek oleh kemaluannya. Dia malah sebaliknya, nafasnya tambah
mendengus-dengus tak karuan, matanya tambah merem melek, malah cenderung mendelik-delik,
dan genjotan kemaluannya di kemaluanku tambah bersemangat dan keras. Dan akhirnya, sekitar
dua jam lalu, seiring dgn makin kencangnya jepitan kemaluanku pada kemaluannya, dan seiring dgn
makin kerasnya hunjaman kemaluannya pada kemaluanku, sampai juga dia pada puncaknya
dan………
“Aaaarrrrggggccchhhh…….. ddiiaaajjjeennngggg………. aarrgggcccchhh……….
Hhhiiiieeeeeeeeccchhhhh……..”
Aqu kaget setengah mati ketika dia mengeluarkan spermanya di kemaluanku dia meringkik mirip
kuda dgn kuat sekali sehingga seluruh ruangan ini bergoncang hebat seakan ada geledek yg
menyambar. Lalu walaupun belum tuntas mengeluarkan spermanya didalem kemaluanku, buru-buru
dia mencabut kemaluannya lalu meloncat pergi begitu saja sehingga spermanya tercecer dimana-
mana. Sedang aqu sendiri lalu merasakan badan telanjangku menjadi amat ringan lalu berputar
hebat dan melayg lalu terpental dan….. bukkkkk…..
Kaget sekali aqu ketika tersadar bahwa aqu kembali ditempatku tadi, yaitu diatas batu datar yg
dingin sekali. Aqu pikir ini semua mimpi, tapi ketika kuraba kemaluanku, masih tersisa banyak sekali
sperma yg tadi dikeluarkan olehnya. Bahkan di badanku, didekat pentil buah dadaku, sampai di
wajahkupun ada tersisa cipratan spermanya akibat dia mencabut dgn tergesa-gesa kemaluannya
tadi. Bahkan rasa manis-manis asem ramuan tadi masih terasa dimulutku. Lalu, dgn tertatih-tatih
akibat terlalu lelah dan badan terasa sakit semua, aqu keluar melalui pintu tadi, menemui Ki
Gendhing Tresno yg dgn setia masih menunggu disitu. Ternyata ada dua perempuan lagi ikut
menunggu disitu. Semuanya telanjang bulat.
“Aduh, badanku sakit semua ki …..” rintihku lemah
“Tidurlah diamben (balai balai) ini neng, nanti aqu pijat dan aqu baluri dgn ramuan-ramuan” katanya
Lalu tanpa sungkan terhadap kedua perempuan itu, aqu banting badan telanjangku berbaring
telentang di balai-balai.
Selanjutnya, seluruh badanku dibaluri dgn semacam minyak kelapa yg dicampur dgn ramuan yg
menurut baunya kayaknya minyak sereh, diurut-urut mulai dari kaki, naik keatas, berhenti sebentar
membelai-belai jembutku, lalu lama sekali dia meremas-remas buah dadaku sambil memelintir-
melintir pentilnya. Lama-lama badanku menjadi hangat lagi dan rasa sakit berkurang banyak sekali.
“Bagaimana neng, sudah baikan?”
“Lumayan ki, sudah mulai naik lagi nafsuku” jawabku tanpa menaruh rasa sungkan terhadap dua
perempuan yg juga telanjang bulat tadi.
Lalu sambil masih merasa keenakan buah dadaku diremas-remas Ki Gendhing Tresno, aqu ceritakan
bahwa aqu berhasil membuat Kanjeng Pangeran Kudo Narpati klimaks setelah aqu mengalami
klimaks yg kedua.
“Jadi neng berhasil membuat beliau klimaks?” tanyanya kaget sambil melepaskan tangannya dari
buah dadaku.
“Memang kenapa, ki ?” tanyaqu heran
“Berarti dgn demikian neng telah menjadi selir Njeng Pangeran Kudo Narpati, dgn gelar Raden Ayu,
dan keinginan Den Ayu akan segera terpenuhi” katanya. (Aqu memang mempunyai keinginan untuk
segera naik gaji, pangkat dan jabatan).
“Perlu Den Ayu ketahui, dalem persekutuan dgn jin-jin disini pangkatku hanyalah Demang, jadi jauh
lebih rendah dari Den Ayu, dan aqu tak boleh sembarangan memegang-megang badan Den Ayu”
katanya sambil beringsut menjauh.
Tentu saja hal ini sangat mengecewakan diriku, kerana kedatanganku kesini antara lain untuk
menunjukkan padanya bahwa aqu sekarang tak cupu lagi seperti ketika dia menyebadani diriku
dulu.
“Jadi beliau ini benar-benar raja?”
“Betul Den Ayu.”
“Tapi kenapa tingkahnya aneh sekali ya, waktu klimaks tadi beliau mengeluarkan ringkikan seperti
kuda” gumamku lirih
“Memang beliau ini kuda!”
“Mak!!!!” jeritku kaget sehingga badanku terlonjak duduk.
“Betul-betul kuda?”
“Begini Den Ayu” jelasnya dgn amat santun.
“Beliau ini adalah jelmaan dari kuda kesaygan Gusti Ayu Endang Retno Dumilah, jin perempuan yg
amat cantik penguasa salah satu puncak gunung ini, yaitu Argo Dumilah (argo berarti gunung). Den
Ayu mungkin belum tahu gunung ini mempunyai 3 puncak, salah satunya adalah Argo Dumilah tadi.
Kerana kuda tersebut juga bangsa jin, beliau menaruh hati pada Gusti Ayu Endang Retno Dumilah.
Tentu saja Ibu dari Gusti Ayu yaitu Kanjeng Ratu Kidul marah sekali. Beliau lantas mengusir kuda itu
yg lantas bermukim disini dan bergelar Pangeran Kudo Narpati. Beliau ini mempunyai sisihan (isteri)
yg bergelar Raden Ayu Sekar Turonggoningsih. Inilah yg melayani para peziarah pria yg datang kesini.
“Ampuuunnn, berarti aqu ini jadi selir kuda“ gumamku lirih.
Pantas seluruh badannya ditumbuhi rambut dan dia tak mempunyai jembut. Kemaluannyapun
sebesar kemaluan kuda.
“Jadi aqu harus melayaninya setiap beliau datang?” tanyaqu cemas.
“Jangan khawatir Den Ayu, beliau hanya menyebadani sekali saja pada tiap-tiap selirnya, dan itu
sudah dilaqukannya pada Den Ayu. Den Ayu pasti bertanya-tanya mengapa beliau cepat-cepat pergi
setelah klimaks? Ini dikeranakan setelah klimaks beliau akan berubah wujud menjadi seekor kuda.
Dan beliau tak ingin hal ini dilihat para selirnya.”
Lega hatiku mendengar keterangannya.
“Tapi kenapa Aki tak mau lagi menyentuh aqu ?”
“Bukan tak mau Den Ayu, tapi tak berani”
“Kalau begitu, Aki aqu ijinkan untuk mengurut aqu lagi” kataqu mantab
“Baik, Den Ayu, tapi Aki akan menjalankan ritual untuk minta ijin dulu” katanya sambil pergi kearah
dalem goa.
Aqupun semakin menjadi tak sabaran. Untuk sekedar membunuh waktu, aqupun menyapa kedua
perempuan telanjang tadi. Ternyata mereka adalah pedagang-pedagang kain dari sebuah pasar
terkenal yg berinisial pasar Klw. Walaupun menurut pengaquannya mereka belum pernah bertemu
dgn Njeng Pangeran, mereka tetap datang kesini. Siapa tahu suatu waktu berhasil, harapnya. Paling
tak untuk refresing dgn Ki Gendhing Tresno, daripada tiap kali menghadapi suami-suami mereka yg
katanya lemes-lemes. Aqu tersenyum mendengarnya. Tak lama lalu Ki Gendhing Tresno datang.
“Silahkan Den Ayu”
Aqupun segera berbaring telentang lagi dibalai-balai tanpa merasa sungkan walaupun dilihat oleh
dua perempuan tadi. Toh mereka juga mendambakan persebadanan juga, pikirku. Lalu Ki Gendhing
Tresno mulai mengurut badanku lagi. Tapi kali ini dgn sangat hati-hati dan pakai bilang nuwun sewu
segala bila mau menyentuh bibir kemaluan atau buah dadaku. Tentu saja ini membikin aqu tak
sabaran, dan setengah memaksa aqu suruh dia membuka seluruh pakaiannya. Ternyata
kemaluannya sudah ngaceng juga. Segera kutarik dia untuk menindihku dan kupegang kemaluannya
untuk kumasukkan kedalem lubang kemaluanku. Kusuruh dia mulai menggenjot. Tapi genjotannya
terasa sangat hati-hati dan pelan sekali. Baru setelah kuancam akan kuadukan pada Njeng Pangeran,
dia mulai menggenjot sejadi-jadinya. Nah, begitu dong. Aqu sangat enjoy dibuatnya. Kugoyg
bokongku sambil kuempot-empotkan kemaluanku menghisap kemaluannya yg cukup besar itu.
Mungkin kerana pengaruh ramuan tadi masih tersisa, aqu tak merasa kewalahan menghadapi Aki
yg berpengalaman ini. Setelah berlangsung sekitar setengah jam, dia memanggil dua perempuan
tadi. Ternyata mereka disuruh menghisap-hisap buah dadaku kiri dan kanan. Tentu saja hal ini
sangat menggembirakanku dan menambah semangatku. Sambil menghisap-hisap pentil buah
dadaku yg makin mengembang keenakan, tangan merekapun menjalar membelai-belai rambutku,
dan bahkan seluruh permukaan kulitku yg bisa mereka gapai. Hal ini makin membuatku melayg.
Kerana selain kemaluanku keenakan dipompa Ki Gendhing Tresno, pentil buah dadaku dihisap-hisap
sambil digigit-gigit kecil oleh mereka, seluruh badanku pun dibelai-belai dan dicubit-cubit kecil,
sehingga semakin membuatku melayg-layg.
Untunglah aqu masih terpengaruh oleh ramuan tadi, sehingga tak segera mengalami klimaks. Kerana
dua perempuan tadi menghisap-hisap buah dadaku sambil nungging dari arah kanan dan kiriku,
maka jari-jari kedua tangankupun segera bergerak menggosok-gosok itil mereka sambil sebentar-
sebentar memencet-mencetnya. Kerana aqu sudah makin piawai dalem hal persebadanan, maka
menghadapi tiga orang demikian tak membuatku jadi keder. Maka sambil melayani enjotan-enjotan
kemaluan Ki Gendhing Tresno, jari-jari kedua tangankupun segera kumasukkan kedalem lubang
kemaluan mereka. Mendapat perlaquanku itu, mulut mereka segera mendesis-desis keenakan. Tapi
sialnya, gigitan mereka ke pentil buah dadaku jadi makin agak keras. Untunglah mereka segera
menyadari hal ini, dan sambil mendesis-desis, mereka tetap menghisap-hisap pentil buah dadaku,
sambil matanya merem melek keenakan kerana itil dan lubang kemaluannya semakin ganas aqu
gosok-gosok. Tiba-tiba salah seorang dari mereka yg itilnya kugosok-gosok dgn jari tangan kananku,
mengejang sambil merintih :
“Aaacchhh…. ouucchhhh…. mmmmhhhhhh….. ooouuuccchhhhh……….” lalu badannya terguling
lemas disamping kananku, sehingga tinggal dua orang lagi yg harus kulayani.
Melihat orangnya “gugur” satu, maka Ki Gendhing Tresno semakin mempercepat pompaan
kemaluannya kedalem kemaluanku. Mungkin untuk membuatku segera klimaks. Tapi dia lupa bahwa
aqu bukan Mia yg disebadaninya dulu, tapi Mia yg sudah berhasil membuat Njeng Pangeran klimaks
dan mengeluarkan spermanya didalem kemaluanku. Maka, sambil tetap menggosok gosok itil dan
lubang kemaluan perempuan satunya tadi, kemaluanku pun aqu empot-empotkan menghisap
kemaluan Ki Gendhing Tresno sambil menggoyg-goyg bokongku sejadi-jadinya. Dan setelah kira-kira
satu jam lalu mengejanglah badan Ki Gendhing Tresno sambil mulutnya mendesis gemetar :
“Dddeennn…. Ayyuuuuuuu……. Akki mmaaauuu kkkeluuaaarrrrrrrrr……….” Dan menyemburlah
sperma Ki Gendhing Tresno didalem kemaluanku sejadi-jadinya, banyak sekali.
Setelah badannya melemas dan kemaluannya dicabut dari kemaluanku, menggelosolah dia di dekat
selangkanganku. Kini tinggal satu orang saja yg harus kulayani. Maka aqu segera bangkit dan
menelentangkan perempuan tadi. Dia agak kaget tapi menyerah saja kuperlaqukan demikian. Segera
kuhisap-hisap pentil buah dadanya dan kugosok-gosok itil maupun lubang kemaluannya yg ternyata
sudah banjir itu. Hanya membutuhkan waktu sekitar seperempat jam, mulutnya sudah mulai
merintih rintih:
“Aaaakkkggghhh……… ucchhh……… mmmmhhhhh…….”
Dan tak berapa lama lalu badannya mulai mengejang, sambil mengangkat angkat bokongnya dia
menceracau :
“Oouuucccchhhhh…….. aaaaccchhhhhhhh………… aaaacccchhhhhhhhhh…….”
Sampailah dia pada puncak klimaksnya. Lalu terbaring lemaslah dia menyusul kawannya dan Ki
Gendhing Tresno. Anehnya, walaupun tak mengalami klimaks, aqu merasa puas dan bangga sekali
melihat itu semua, bisa “mengalahkan” empat orang sekaligus dalem satu malam! Baygkan! Hal ini
tak pernah aqu impikan sebelumnya. Maka dgn senyum penuh kemenangan aqu menyusul mereka
tidur dibalai-balai yg sama. Jadilah empat orang dgn bertelanjang bulat tidur berdesakan di satu
balai-balai.
Kerana didalem goa, aqu tak tahu kalau hari sudah pagi. Tapi berhubung ngantuk sekali, aqupun
terlelap tidur.
Siangnya kita mandi bersama di pancuran dekat mulut goa. Segar sekali. Lalu setelah turun ke dekat
desa kemarin, kita mencari ojek, yg ternyata ada beberapa yg sengaja menanti para peziarah turun.
Sesampai di rumah Ki Gendhing Tresno, kita berbasa-basi sebentar lalu pamitan pulang. Ternyata
kedua perempuan itu membawa mobil sendiri, sehingga aqupun sorangan menyetir kembali ke kota
Yogya. Oh ya, mereka tak meneruskan untuk berziarah kepada Kanjeng Pangeran Kudo Narpati,
kerana setelah mengalami klimaks, beliau hanya kerso tedak (mau datang) pada malam Jum’at
Kliwon berikutnya. Jadi harus menunggu 35 hari lagi. Itupun kalau mujur.
Sebulan setelah peristiwa itu, aqu dipanggil oleh Big Boss, diberi tahu bahwa pangkatku dinaikkan
menjadi AVP. Gajiku otomatis juga naik, sedang tugasku dipindahkan menjadi Kepala Cabang disuatu
kantor masih diseputaran Jabodetabek. Tentu saja berita gembira itu aqu sampaikan pada Sesha
sahabat kentalku, sambil meminta supaya rekeningnya dipindahkan ke Cabang yg aqu pimpin. Tentu
saja dia sangat setuju. Oh ya, aqupun diberi mobil dinas yg jenis dan warnanya aqu rahasiakan
kepada kalian, supaya jati diriku tetap terjaga kerahasiaanya. Penasaran kan? Nah, jadi kalian
sekarang tahu mengapa sekarang ini aqu jarang sekali memakai mobil Honda Jazz warna pink
pemberian Sesha.
Dgn kedudukan baruku, aqu jadi sering bergaul dgn banyak Top Managemen perusahaan-
perusahaan besar yg mempunyai hoby yg sama antara lain hoby pesta orgy.

CERITA ISTRI YANG TELAH TERNODA

Namaqu Chairunissa, aqu seorang perempuan berusia 27 tahun dan aqu sudah menikah sejak duatahun yg kemudian. Meskipun aqu belum mempunyai anak tetapi hubunganku dan suamiku tetap
harmonis saja kerana memang suamiku memintaqu untuk melaqukan KB dgn pil sehingga
mencegah kehamilan kerana memang dia belum siap mempunyai momongan kerana tanggung
jawabnya memang sangat besar. Lagi pula sekarang dia belum menetap di satu kota kerana dia
bekerja di perusahaan yg sering menugaskannya untuk berpindah lokasi dinas.
Cerita Bokep, Cerita Bokep Terbaru, Cerita Bokep Terbaik, Cerita Bokep Nyata, Cerita Bokep Terhangat, Cerita Bokep HotCerita Bokep
Setelah menikah saja setaknya kami sudah pindah di tiga kota. Sehingga tak ada kesempatan untuk
merencanakan kehidupan menetap di satu kota saja dan itu juga alasan mengapa kami memilih
tinggal di tempat kost kerana lebih mudah jika suatu waktu suamiku dipindah tugas lagi. Suamiku
bernama Hermanantya, aqu memanggilnya mas Herman, dia berusia dua tahun diatasku. Sifatnya yg
penyabar dan kebapakan benar-benar membuatku semakin beruntung saja memiliki suami sehebat
dirinya. Kalau soal ganteng sih, wajahnya cuman biasa-biasa saja meskipun dulu waktu kami pacaran
sempat ada perempuan lain yg juga naksir padanya. Tempat kost kami ini berlantai tiga di mana tiap
lantainya dihuni oleh berbagai macam jenis orang mulai dari pedagang, sales, pegawai kantor hingga
mahasiswa. Lantai pertama dihuni oleh pembantu yg merangkap tukang cuci dan seterika, penjaga
kost dan beberapa kamar dihuni oleh para pegawai dari sebuah instansi pemerintah.
Lantai kedua adalah yg paling ramai kerana terdapat 15 kamar didalemnya dan lantai kedua ini
benar-benar tertutup dari bagian luar kerana satu-satunya penghubung dgn bagian luar bangunan
adalah jendela di sebuah balkon kecil sementara itu untuk ventilasi hanya terdapat jendela-jendela
berteralis yg berukuran sangat kecil di tiap kamar. Aqu dan suamiku tinggal di lantai dua ini. Lantai
tiga terdapat sedikit kamar yg bercampur dgn tempat untuk menjemur pakaian. Di lantai ini aqu
tak begitu kenal dgn penghuninya kerana mereka bekerja larut malam dan baru pulang pagi
harinya.Saat itu aqu sedang membaca sebuah majalah ketika aqu mendengar hp ku berbunyi.
Ternyata mas Herman meneleponku untuk mengabarkan kalau nanti malam dia lembur dan mungkin
baru bisa pulang besok kerana kebetulan dgn kepindahan bosnya yg sekarang dan pergantian dgn
bos yg baru membuat banyak pekerjaan kantor harus lebih cepat diselesaikan sebelum tenggat
waktu yg seharusnya. Aqu maklumi itu kerana aqu tahu kalau suamiku merupakan pekerja yg rajin
dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Aqu melongok ke jam dinding.
Sekarang sudah pukul 10 malam dan aqu sendiri bingung mau ngapain kerana jujur saja di kamar
kost kami sama sekali tak ada hiburan kecuali televisi. Kebetulan acaranya malam itu
membosankan sehingga bertambah lengkap kebosananku terhadap malam ini. Biasanya jam segini
sih aqu dgn mas Herman sedang ngobrol atau setaknya bisa tidur bareng sehingga aqu tak merasa
sendirian seperti sekarang ini. ‘Tok tok tok’ aqu mendengar suara pintu kamarku diketuk. Apakah
mas Herman pulang malam ini? Mungkin saja pekerjaannya lebih cepat selesai sehingga dia dapat
pulang lebih cepat. Setelah kubuka bukannya aqu gembira tapi malah kecewa. Ternyata yg
mengetuk pintuku adalah seorang tetangga kost yg kamarnya berada di sebelah kamarku. Namanya
Rudyanto, dia seorang sales di sebuah perusahaan mobil ternama dan dia sudah cukup lama tinggal di
tempat ini.
“Ada apa mas Rudyanto? Kok malam-malam belum tidur?” tanyaqu berusaha sopan meskipun aqu
mencium bau alkohol dari mulutnya itu. Tak begitu keras sih tetapi mengganggu juga lama-lama.
“Anu mbak. Aqu ada perlu sebentar kok. Ada yg mau aqu bicarakan.” Kata Rudyanto sembari
melongok kekamarku dan sepertinya dia melihat kalau suamiku tak ada didalem.
“Aduh, mas Herman belum pulang tuh. Nanti aja kalau udah pulang aqu minta dia supaya ke
kamarnya mas Rudyanto aja.” Jawabku sembari berusaha menutup pintu tetapi terhalang oleh salah
satu tangan Rudyanto.
“Wah kebetulan mbak. Yg mau aqu bicarakan tuh nggak ada hubungannya dgn mas Herman tapi
sama mbak Chairunissa aja kok.” Jawabnya dan jawaban itu benar-benar membuatku tambah
bingung aja. Apa sebenarnya mau si Rudyanto ini.
“Begini mbak. Maksud kedatangan aqu kemari adalah untuk meminta pertimbangan mbak
Chairunissa. Soalnya aqu malu untuk minta pertimbangan dari perempuan lain di kost ini.” jelasnya
meskipun dalem hati aqu masih bingung juga maksud dari pembicaraannya ini.
“Maksudnya meminta pertimbangan apa yah?” kataqu mencoba untuk memperjelas perkataannya
barusan.
“Begini mbak. Besok khan teman perempuan aqu mau merayakan ulang tahun dan kebetulan aqu
cukup dekat dgn dirinya. Nah aqu itu bingung mau ngasih kado apa, tapi kata kawan perempuannya
dia pernah curhat kalau lagi pengen beli satu set pakaian dalem yg dari merk ternama. Masalahnya
aqu khan nggak tau ukurannya berapa. Kalau aqu tanya langsung khan jadi nggak surprise lagi
mbak.” jelas Rudyanto sembari menatapku tajam.
Aqu mencoba untuk menghindari tatapannya itu tapi sepertinya susah juga mengingat dia duduk di
depanku saat ini dan ruangan kost ini juga sempir.
“Terus? Aqu khan juga nggak tahu temannya mas Rudyanto itu badannya seperti apa. Jadi
bagaimana mungkin aqu bisa memberikan solusi buat mas?” jelasku lagi padanya.
Rudyanto tersenyum. “Kalau itu sih nggak usah khawatir mbak. Kerana postur badan teman aqu itu
sama persis dgn mbak meskipun nggak secantik mbak Chairunissa.” katanya lagi. Terus terang saja
aqu enggan memberi tahu nomor pakaian dalemku kepada orang luar tetapi sepertinya cuma itu
satu-satunya cara agar dia segera keluar dari kamar ini. Akhirnya aqu memberikan nomor ukuran
pakaian dalemku kepada Rudyanto dan lelaki itupun akhirnya beranjak pergi dari kamarku setelah
sebelumnya mengucapkan terima kasih dgn sedikit senyuman tersungging di bibirnya.
Gelorabirahi.com Paginya mas Herman pulang sekitar jam 6 pagi kemudian tertidur. Hari itu dia bilang
kalau dia diliburkan oleh bos-nya kerana sudah semalaman lembur. Seperti biasa aqu merawat
seluruh keperluannya dan menyiapkan makanan untuknya jika sudah terbangun nanti, seperti
layaknya seorang istri yg setia pada suaminya.
“Siang mbak Chairunissa, tumben jam segini baru belanja.” sapa seorang teman kost yg merupakan
mahasiswa tingkat akhir. Namanya Erdi, dia asli dari sebuah kota kecil di Jawa Timur. Terbiasa dgn
kerja keras sejak kecil membuatnya terlihat mempunyai badan yg kekar dan berotot. Macam
binaragawan saja batinku dalem hati tiap melihat lekuk badan pemuda ini.
“Iya nih, soalnya mas Herman baru saja pulang tadi jam 6 soalnya lembur jadi nggak sempat belanja.
Kuliah jam siang yah?” tanyaqu pada Erdi dan pemuda ini mengiyakan sembari tersenyum ramah.
Kemudian dia buru-buru menstater motor tuanya untuk menuju kampus tempatnya kuliah. Dia
mungkin salah satu penghuni kost yg baik-baik menurutku kerana tak pernah macam-macam. Sekitar
dua hari kemudian aqu dikejutkan dgn sebuah paket yg ditujukan padaqu. Aqu buka paket itu dan
betapa terkejutnya aqu kerana isi paket itu adalah satu set pakaian dalem yg super seksi bewarna
hitam dan ukurannyapun sesuai dgn ukuran badanku. Aqu heran dan menebak-nebak siapa yg
mengirim ini semua dan jawabanku adalah Rudyanto. Mengingat cuma dia seorang yg mengetahui
ukuran pakaian dalemku selain mas Herman. Lagipula dia pernah berkonsultasi untuk hal ini
sebelumnya. Aqu melihat kearah pintu kamar Rudyanto dan sepertinya dia tak ada di kost waktu itu,
aqu bermaksud untuk mengembalikan pakaian dalem ini kepadanya. Jujur saja aqu merasa sangat
terganggu, untungnya mas Herman tak ada disini sekarang ini.
Malamnya aqu mendapatkan telepon dari mas Herman kalau dia sedang ada pekerjaan lembur
malam ini dan sekali lagi aqu ditinggal sendirian dalem sepi di tempat kost ini.
Sekitar jam 10 malam pintu kamarku diketok oleh seseorang. Begitu kubuka langsung aqu kaget
kerana yg datang adalah Rudyanto tetangga kost ku.
“Mas Rudyanto ada apa malam-malam gini?” tanyaqu dgn nada tak menyenangkan.
Sekali lagi aqu mencium aroma alcohol dari mulut lelaki ini.
“Begini mbak, aqu ada sesuatu yg harus aqu bicarakan dgn mbak Chairunissa. Ini penting mbak.”
katanya padaqu.
Aqu dari awal sudah tak senang dgn cara orang ini berperilaqu langsung saja aqu utarakan
kegusaranku terhadapnya.
“Mas Rudyanto, begini yah mas. Jujur aja aqu nggak begitu suka dgn cara mas Rudyanto selama ini.
Ini udah kelewatan mas. Buat apa sih mas kirim paket yg tak senonoh seperti itu?” kataqu dgn nada
keras.
Sejenak terbersit raut wajah bingung di wajahnya tetapi aqu sudah terlanjur dongkol terhadap lelaki
ini sehingga tak aqu gubris sama sekali.
“Maksud mbak ini apa? Paket apaan?” tanyanya pura-pura tak tahu.
“Udah deh mas. Aqu juga udah males menjelaskan. Aqu mau tidur, permisi.” kataqu ketus sembari
menutup pintu kamar.
Aqu sudah benar-benar muak dgn lelaki ini. Apa sih maunya sebenarnya. Sekitar seminggu
kemudian, mas Herman mendapatkan tugas dari kantornya untuk pergi keluar kota selama 3 hari 2
malam. Kantornya menyuruh mas Herman untuk membenahi permasalahan di kantor cabang yg ada
dikota itu. Mas Herman berkata kalau dia berhasil menyelesaikannya dgn baik maka dia bisa
dipromosikan menjadi manager operasional di kantornya sekarang berhubung posisi tersebut
sedang kosong. Maka sebagai istri aqu hanya bisa rela saja, toh kalo dia dipromosikan sebagai
manager maka kami akan mendapatkan rumah dinas sehingga tak perlu kost lagi.
Gelorabirahi.com Malam harinya aqu pergi keluar kost untuk mencari makan di luar, dan seperti
biasa aqu membungkusnya kerana aqu kurang nyaman jajan di luar tanpa suamiku. Saat aqu sampai
di kost aqu melihat suasana kost sudah sepi, Erdi tak terlihat disini kerana biasanya dia Sering stand
by di pintu masuk kost ini seperti satpam saja pikirku. Mungkin dia masih sibuk mengerjakan
skripsinya sehingga harus kembali menginap di rumah temannya.
Lantai satu seperti tanpa penghuni begitu juga lantai dua. Semuanya sepi bahkan di saat seperti ini
aqu sempat berharap kalau Rudyanto ada di kost kerana sejujurnya aqu ini tipe orang yg penaqut
jika sendirian. Sejenak aqu mendengar suara tape dari lantai 3, aqu lega kerana ternyata ada orang
juga di kost ini selain aqu. Jam 11 malam dan suasana kost masih tak berubah, hanya terdengar
suara kaset tape dari lantai tiga dan nyanyian merdu dari Bryan Adams. Saat aqu akan tertidur tiba-
tiba pintu kamar terbuka. Memang aqu tak menguncinya tetapi aqu yakin kalau aqu sudah
menutupnya dgn rapat sehingga tak mungkin ada angin yg mendorongnya. Dgn was-was aqu melihat
apakah ada orang dibalik pintu itu dan ternyata tak ada. Ah mungkin cuma angin dan aqu juga tak
begitu yakin telah menutup dgn benar pintu tersebut, pikirku dalem hati.
Saat aqu akan menutup pintu itu kembali tiba-tiba muncul sebuah tangan lelaki yg langsung
mencekal tanganku sementara tanganku yg satunya langsung dicekal ke belakang badan dgn kasar.
Aqu mencoba berteriak tetapi belum sempat suaraqu keluar, lelaki tersebut membanting badanku
ke atas tempat tidur. Aqu mencoba berontak tapi apalah daya kerana tenaga lelaki ini benar-benar
diatasku jauh. Lelaki ini menindihku yg sedang kesakitan kerana bantingan tadi dan langsung
mencoba melucuti pakaianku yg kala itu hanya menggunakan daster warna jingga. Aqu melihat lelaki
bertopeng ini dgn ketaqutan yg amat sangat, aqu tahu apa yg ingin dia laqukan kepadaqu namun
aqu tak mampu untuk melawan dirinya itu. Dia sepertinya tak sabar lagi dan merobek pakaianku
sehingga sekarang aqu tinggal mengenakan celana dalem mengingat aqu tak pernah memakai bra
tiap kali aqu tidur.
Teriakan dan umpatanku juga tak dia tanggapi sama sekali, lelaki ini hanya membisu sembari terus
berusaha melucuti seluruh pakaianku hingga akhirnya lolos juga celana dalemku ditangan lelaki ini.
Dia sepertinya terkesima melihat kemaluanku yg rapih tercukur. Dgn kulit putih mulusku ini memang
sangat menggoda, bahkan mas Herman yg sudah sering bercinta dgnkupun tak ada bosan-bosannya
melihat badanku ini.
Lelaki itu kemudian membuka celananya dan membetot keluar gagang kemaluannya. Sekarang
keringat dingin mulai membasahi badanku. Teriakanku sepertinya tak ada yg mendengarkan,
mungkin kerana struktur lantai dua kost ini yg sangat tertutup sehingga kedap suara. Aqu sadar
sebentar lagi lelaki misterius ini akan menyebadani diriku. Penisnya yg begitu besar bahkan sudah
membuatku merasa ngilu hanya dgn melihatnya saja. Bahkan milik mas Herman saja paling hanya
dua pertiga dari milik lelaki ini.
Lelaki itu kemudian mengangkat kedua pahaqu dan menekannya kearah perutku sehingga aqu
menjadi sedikit sesak nafas. Aqu yg sudah lemas melawan dari tadi hanya bisa pasrah melihat detik-
detik dimana ujung kemaluan lelaki itu semakin lama semakin dekat saja dgn bibir kemaluanqu.
Seperti yg kutaqutkan sebelumnya, akhirnya lelaki itupun melesakkan gagang kemaluannya yg
sangat besar itu melewati himpitan bibir kewanitaanku yg masih rapat ini. Aqu menjerit dan
memohon ampun supaya dia tak memperkosaqu tetapi apa daya kerana jeritanku tak diindahkannya
sama sekali. Sekarang bahkan ujung kemaluannya sudah melesak seluruhnya kedalem kemaluanqu
tinggal bagian gagang dan pangkalnya saja yg masih ada diluar.
“Akhh…sakit. Ampun! Jangan perkosa aqu!” jeritku memelas tapi lagi-lagi tak ada reaksi dari lelaki
ini.
Dia malah semakin mempercepat proses penetrasinya sehingga membuat rongga kemaluanqu
semakin sakit saja. Bibir kemaluanku bahkan seperti robek menjadi dua kerana dipaksa menerima
gagang kejantanan sebesar bonggol jagung itu. Lagi-lagi aqu menjerit tetapi kali ini hanya jeritan
kecil dan lemah kerana aqu sudah kehabisan tenaga untuk berteriak dan menjerit lagi.
Sekarang tinggal suara desahan dan rintihan pelan yg terdengar tiap kali lelaki ini menyodokkan
gagang kemaluannya nyg besar itu didalem kemaluanqu dan mengaduk-aduknya dgn berbagai
macam arah dan gaya. Setelah sekian lama baru kali ini aqu kembali merasakan seperti diperawani
untuk yg kedua kalinya. Dulu aqu juga pernah merasakan rasa sakit seperti ini ketika diperawani oleh
mas Herman, suamiku. Lelaki itu diam tak bicara ketika mendengar aqu meminta ampun dan
merintih kesakitan. Dia bahkan sepertinya semakin bernafsu saja begitu mendengar aqu yg semakin
lemah tak berdaya ini menjerit dan merintih. Dalem lima belas menit kemudian lelaki ini
mempercepat sodokannya dan dia mengakhirinya dgn sebuah sodokan yg kencang dan dalem pada
kemaluanqu. Aqu mendongakkan kepalaqu menahan rasa sakit yg hebat ketika lelaki itu
menyebadaniku dgn kasarnya. Sesaat kemudian aqu merasakan penis raksasa itu berkedut keras
kemudian aqu merasakan adanya cairan hangat membasahi rongga rahimku. Aqu shock bukan main
ketika menyadari kalau lelaki ini berejaqulasi didalem rongga kemaluanku. Aqu taqut hamil dan
terlebih lagi aqu jijik menyadari kalau ada lelaki asing yg tak kukenal memperkosaqu dan
menyemprotkan cairan spermanya di dalem kemaluanqu. Aqu pingsan entah untuk berapa lama.
Begitu aqu bangun aqu mendapati sudah nyaris pagi dan badanku yg tergolek tanpa mengenakan
sehelai benangpun ini merasakan dingin luar biasa. Kepalaqu sedikit pusing dan mencoba untuk
menyadarkan diri sendiri kalau aqu telah diperkosa oleh orang asing. Tangisku tak pelak lagi meledak
memenuhi ruangan ini. Tanganku meraba selangkanganku dan mendapati sedikit noda darah segar
disertai cairan putih kental yg sangat banyak yg aqu tahu itu adalah sperma dari pemerkosaqu tadi.
Entah sudah berapa kali dia memperkosaqu sampai cairan maninya keluar begitu banyak dari
kemaluanku ini. Sesaat kemudian terdengar suara sms masuk. Aqu buka sms itu dan aqu terkejut
ketika sms itu berasal dari pemerkosaqu yg berbunyi “Aqu sudah ambil foto kamu pas lagi bugil.
Awas kalau sampai lapor polisi. Aqu bakalan sebarin keseluruh orang.”
Seketika aqu lemas tak berdaya dan beberapa saat kemudian sms dari mas Herman muncul
menanyakan keadaanku. Aqu jawab kalau aqu baik-baik saja dan menyuruhnya cepat pulang.
Seandainya dia tahu kalau istri tercintanya telah habis dinikmati badannya oleh orang lain entah apa
reaksi suamiku itu.

IZIN SELINGKUH

Penat banget rasanya seharian kerja, harus pulang jam 6, untung sudah punya istri yg masih sempat-sempatnya nyiapin makan ama kopi. Padahal dia pasti capek juga seharian kerja. Mungkin jam 8 kita
berdua udah tertidur. Capek banget lewat deh ML-nya.
Siang ini aqu kok ngantuk banget ya rasanya. Mumpung direksi pada lagi rapat, kesempatan nih aqu
pulang kerumah, tidur barang 1-2 jam sempatlah pikirku, langsung deh aqu ngacir kerumah yg
jaraknya cuma 15 menit dari kantor.
Sampe dirumah aqu memang punya kebiasaan masuk dgn ‘silent style’ tapi bukan ninja ya bro.
Maklum daerah pinggiran mesti cek dulu, daripada keduluan rampok, apalagi kalo ada “Sejenis
Ryan” bisa ngacir nih nyawa.
Perlahan kubuka garasi rumah, “lho kok ada motor istri yach” padahal kan dia tadi ngantor, turunnya
aja sama-sama, cuti juga nggak. Kalo sakit pasti dia telpon aqu, nggak mungkin berani pulang sendiri.
Perasaan curiga mulai muncul, pengalaman selingkuhku justru mengganggu aqu nih.
Kisah Bokep, Kisah Bokep Terbaru, Kisah Bokep Terbaik, Kisah Bokep Nyata, Kisah Bokep HotKisah Bokep
Garasiku memang langsung mengarah ke ruang tengah, kulihat Tas istriku, ada diatas meja kerjaqu,
blazer kantornya tergeletak di sofa, bau asap rokok menusuk hidungku dan kulihat diatas meja masih
menyala rokoknya dan sepertinya baru saja dihisap.
Kontan darahku mendidih sampe ke ubun-ubun. Gila istriku yg kusayg, dan perhatian ternyata
berselingkuh. Perasaan marah bercampur sakit hati membuat aqu hampir saja menendang pintu
kamarku.
“Mundur 7 langkah, maju 7 langkah” aqu teringat sebuah buku filsafat cina yg intinya bisa
meredakan amarah. Emosiku akhirnya bisa terkendali, memang aqu tak mundur tapi mengambil
nafas biar hatiku tetap dingin. Aqu hanya mundur beberapa langkah, mengambil sebuah kursi bar yg
cukup tinggi. Kubawa ke depan pintu kamarku, aqu mengintip lebih dulu melalui ventilasi kamar
tidurku. Tempat tidurku terhalang oleh dinding kamar mandi, hanya seperempat kasur saja yg
terlihat, dan disitu hanya terlihat sepasang kaki mulus istriku saja, “ah ternyata istriku sedang
istirahat sendiri” aqu agak sedikit lega.
Sesaat aqu diam dan berniat ingin turun, tetapi tiba-tiba ada sebuah kaki yg merayap menaiki kaki
istriku, kagetku membuat aqu hampir melompat dari kursi. Untung aqu bisa bertahan dan terus
kuperhatikan sepasang kaki lainnya itu. “mulus” lho kok?
Aqu turun dari kursiku pelan-pelan mengembalikan kursi itu ketempat semula, berjalan kearah
garasi, kuamati disitu, sepatu lelaki yg ada hanya milikku. Dan beberapa sepatu perempuan, yg aqu
sendiri tak hafal dgn sepatu-sepatu istriku.
Aqu jadi penasaran kudekati lagi kamar tidurku, beruntung sekali aqu selalu merawat engsel pintuku
yg ternyata tak terkunci, karena memang tak ada orang lain dirumah kami. Suara TV dikamarku
menyamarkan bunyi handle pintu. Posisi tempat tidurku memang sedikit salah sehingga jika pintu
kamar terbuka pasti tak akan kelihatan dari arah kepala tempat tidur.
Aqu berjalan perlahan seperti ninja menyusuri dinding kamar mandi, dan berhenti setelah aqu bisa
melihat baygan tempat tidurku dari cermin rias. Aqu kembali terkejut melihat badan istriku yg sudah
tak menggunakan apa-apa lagi, sementara diatasnya menindih seseorang yg sangat aqu kenal,
“sahabat istriku” yg juga tempat curhatku kalo lagi marahan sama istriku. Kawannya sekantornya yg
selama ini aqu percayakan jika istriku ingin berlibur keluar kota. Seseorang yg juga aqu senangi. Dia
selalu membaygi pikiranku yg kadang ngeres tetapi sedang bosan dgn paras istriku. Keturunan cina
yg kulitnya sedikit lebih putih dari istriku. Pernah sekali pas istriku sedang keluar kota dgnnya aqu
minta difotoin dia kalo lagi tidur sama istriku, saygnya sampat saat ini nggak pernah dituruti sama
istriku.
Oke bro, Oline memang seorang perempuan keturunan cina, dgn paras yg cantik. Tingginya juga
seukuran istriku, hanya saja pantatnya yg padat sudah agak turun karena sudah punya 2 anak. Kok
bisa punya anak ya padahal kehidupannya dgn suami yg aqu dengar dari cerita istriku sih biasa saja,
malahan cukup dingin, Oline sering iri dgn gaya kami yg masih seperti orang pacaran. Tapi hari ini
aqu nggak percaya kalo ternyata istriku dan Oline bukan hanya bersahabat tapi menjadi sepasang
kekasih.
Lamunanku buyar karena kudengar suara desahan istriku, istriku dan Oline masih melaqukan French
kiss, aqu sedikit cemburu karena kulihat begitu semangatnya istriku membalas setiap ciuman yg
diberikan Oline, mereka terlihat sangat mahir memainkan lidahnya, posisi Oline yg diatas istriku,
selalu menggoygkan pinggulnya mengikuti irama tangan kanan istriku yg memegang pantatnya,
sementara tangan kiri istriku mengelus leher dan punggungnya, desahan istriku terdengar lagi saat
Oline memegang puting istriku.
Ampun dah sekarang bukannya aqu marah sama istriku, malahan aqu jadi ikutan horny, aqu justru
menikmati show itu. Oline mulai melepas gaya frenchkissnya dan mulai menjilati leher istriku,
ketelinga istriku, mengulumnya, membuat istriku mendesah dan memperkuat pelukannya pada
Oline, aqu tau rasanya saat itu, karena itu juga yg aqu laqukan ke istri saat foreplay. Oline mencium
istriku dan menjilati leher istriku seperti menikmati eskrim. Oline mulai turun ke arah buah dada
istriku yg sekel itu. Diremasnya kedua bukit dgn begitu halusnya, sambil menjilati dan mengulum
putingnya, istri menggelinjang dan begitu menikmatinya, aqu merasa bersalah pada istriku karena
sering melewati bagian ini, “ah yank” desahan itu keluar dari mulut istriku, bukannya “ah mas”.
Kumajukan badanku karena kau semakin horny dan supaya bisa melihat jelas tanpa lewat cermin
lagi, paras istriku begitu menikmati gigitan-gigitan yg diberikan Oline. Kedua tangan istriku
mencengkram bantal tanda ia begitu menikmati, kaki istriku melingkari badan Oline yg terus bergoyg
menekan daerah selangkangan istriku.
Oline kembali memberikan kenikmatan pada istriku dgn menciumi daerah pusar dan terus turun ke
daerah kemaluan istriku. Oline menjilati seluruh daerah itu membuat badan istriku terkadang sontak
kejang, memang perempuan bisa saling mengerti bagian itu. aqu benar-benar menikmati badan
Oline yg selama ini hanya bisa aqu baygkan, posisi Oline yg meninggung dgn parasnya yg mengarah
ke badan istriku membuatnya badannya semakin sexy, pantatnya yg putih. Duh kepingin rasanya aqu
melompat dan menjilati pantat itu. buah dada Oline memang sudah tak terik lagi, maklum sudah
punya anak, tetapi dgn putingnya yg kecil itu begitu berbeda dgn milik istriku yg sedikit besar.
Desahan istriku semakin sering, tanda istriku hampir mencapai klimaksnya, Oline sekarang
mengambil posisi 69.
Dasar aqu masih sayank ama istriku, aqu nggak tega kalo istriku juga harus menjilati MissVnya Oline.
Nekat aqu berdiri di depan Oline yg masih asyik memainkan kemaluan istriku.
Sontak Oline terhenyak, aqu tau pasti dia kaget bener, badannya gemetar ketaqutan, aqu sengaja
memasang paras angker dulu, padahal aqu juga lagi horny banget. “Mas” suara istriku juga bergetar,
keduanya terduduk, istriku benar-benar salah tingkah, sedangkan Oline menutupi buah dada dan
kemaluannya, tapi nggak mungkin bisa kan, aqu masih bisa melihat bentuk badannya yg putih mulus
itu, sedikit lebih putih dari istriku, udah dari sononya emang putih sih Oline, aqu berpura-pura
mengambil nafas panjang. Kudekati mereka berdua. Paras istriku menunduk, pasti ia taqut aqu
gampar. “Mas maaf, ampun mas”.
Kini aqu duduk mendekati istriku, duduknya semakin meringkuk, sedangkan Oline semakin
gemetaran. Kupandangi paras mereka berdua, keduanya nggak berani menatapku, he..he
sandiwaraqu berhasil, padahal aqu sedang menikmati dua paras cantik dihadapanku, seseorang yg
aqu cintai dan seseorang yg aqu senangi dan selalu mengganggu hayalanku. Kuambil selimut dan
kututupi kedua badan perempuan ini. Oline ingin berdiri, pasti dia akan mengenakan bajunya.
“Oline, kamu duduk dulu, aqu mau ngomong” cegahku. Suaraqu sengaja kutinggikan biar lebih
gimana gitu.
“sudah berapa lama, ma begini?”
“B..baru kali ini mas” jawabnya.
“Tapi kalian kan sering pergi liburan sama-sama, malahan seringnya satu kamar, biarpun perginya
rame-rame”
“benar mas, baru kali ini kita keterusan sampe gini” istriku diam “dulu pernah pegangan tangan aja waktu tidur bang” sambut Oline.
“Ma, aqu lebih suka kamu jujur”
“Iya mas, dulu waktu liburan ke Bali yg berlima, kami cuma ciuman mas, nggak lebih”
yah aqu ingat istriku pernah cerita kalo suami Oline saat itu sedang selingkuh, dan dia curhat ke
istriku sampe nangis, mungkin itu yg buat Oline jadi nggak mesra lagi ama suaminya. Dan berita
terakhir Oline pingin cerai dari suaminya.
“ya udahlah, mau diapain lagi, aqu tau kalian juga saling menyaygi” “Oline.. kamu tega benar ama aqu, padahal aqu percaya sama kamu, dan aqu suka kok sama kamu”
“Maaf ya bang” he..he.. pasti Oline nggak ngerti arah omonganku tadi.
Parasku tida lagi angker, aqu sebenarnya dari tadi sudah mau tersenyum, dan saat kupandangi
paras istriku dan aqu tersenyum padanya, istriku meraih tanganku dan mencium tanganku tanda
menyesal. Kupegangi parasnya dan aqu mencium kening istriku.
Dasar aqunya dari tadi emang udah horny, langsung kucium istriku, kulumat bibirnya dgn gaya
French kiss yg tadi aqu saksikan. Ciuman kali ini benar-benar beda banget, istriku membalasnya
seakan ia benar-benar mau menyenangi aqu. Ia menarikku dan meluruskan badannya keranjang,
sedangkan Oline masih terduduk disamping kami, kupegang buah dada istriku, dia membalasnya dgn
menggenggam Mr.Pku, istriku mulai melucuti baju kemejaqu dan melemparnya ke lantai, aqu
bergerak menciumi leher istriku, wangi badan Oline, masih melekat di badan istriku membuat aqu
semakin semangat mengulum telinganya. Istriku mendesah, “oh mas, aqu sayg mas” sambil
tanganya mulai membuka celanaqu, sekilas kulihat Oline mulai bergerak menyingkir, dia pasti ingin
memberi kesempatan kepada kami berdua.
Tanganku langsung menangkap tangannya, tanda ia tak boleh pergi dari situ. “Bentar bang, aqu ke
WC dulu ya” pasti karena ketaqutan tadi Oline jadi pengin pipis. Kuteruskan melumat bibir istriku
dan mengulum buah dada istriku, sementara istriku telah melepaskan seluruh pakaianku.
Kudengar dari kamar mandi ada suara air tanda Oline telah selesai, “Ma panggil Oline” kataqu. Saat
Oline keluar dari kamar mandi istriku memberinya kode untuk duduk kembali ketempat semula.
Oline menurutinya. Kutangkap tangan Oline, tetapi aqu masih asyik mencumbu istriku, kuremas
tangan Oline layaknya orang berpacaran, Oline menanggapinya dia juga meremas tanganku dgn
kedua tangannya, dan mencium tanganku seperti mengucapkan terima kasih karena tak seperti yg
dia taqutkan tadi. Istriku juga melihat kejadian itu, lau ia bergeser menaikkan kepalanya ke atas paha
Oline sambil menarikku untuk mengikutinya. Posisi ku sungguh diuntungkan aqu berciuman dgn
istriku dgn tangan kananku memegang tangan Oline sementara tangan kiriku mengelus buah dada
istriku, sementara parasku menempel ke buah dada Oline.
Sesaat kemudian istriku melepaskan ciumanku, lalu memandangku kemudian ke arah Oline, aqu
menatap parasnya dan paras Oline, Oline membalas kami berdua sambil tersenyum. Coba kukecup
pipi Oline. Dia agak menghindar, aqu tau ia pasti merasa tak enak dgn istriku.
“Jadi gimana kita ma?” tanyaqu. “Ya mas kan sayg ama aqu, senang ama Oline juga dari dulu sampe
minta fotonya yg habis mandi kan? Hi..hi..” “Terus?” tanyaqu lagi
“Aqu sayg ama mas dan Oline, Oline sayg juga ama aqu, Cuma nggak tau dianya dgn mas”.
“Kalo mama selingkuhnya ama laki-laki sih aqu pasti bisa marah besar, tapi kalo ama Oline, sih aqu
nggak masalah ma, rasa senangku bisa berubah jadi sayg juga kan”
“Makasih ya mas, aqu beruntung punya suami kayak kamu mas, kamu gimana Oline?”
“Entah kenapa kok aqu jadi sayg ya ama kalian berdua, aqu ijin ya selingkuh ama suami kamu?”
jawabnya. Istriku tersenyum.
Lalu kucium lagi istriku sambil merangkul Oline, tak lama istriku mendorongku keatas aqu pun
mencium Oline yg membalasku, kali ini aqu merasakan double French kiss yg luar biasa.
Ciumannya lebih liar saat istriku mulai meremas dan mencium buah dada Oline, sementara satu
tangannya membelai kemaluanku. Lidah kami seperti dua orang satria yg berperang memainkan
pedang dgn liukan-liukan jurus mematikan, jurus kami yg selalu saja seri membuat aqu melaqukan
manuver untuk melaqukan jurus lainnya, kini kuarahkan lidahku ke arah leher Oline. “hhhhh”
desahannya yg tertahan mengisyaratkan manuverku cukup berhasil, pingin rasanya kubuat tanda
disitu, tapi ah, ntar jadi berabe, jadi kelanjutkan dgn arah telinga, kujilati dan kukulum bagian bawah
telinganya, Oline menyerah tak berkutik, gigitan kecil dan remasan istriku ke buah dadanya tentu
membuatnya semakin tak berdaya.
Posisi Oline yg tadi duduk kini berganti menjadi terlentang, sementara istriku mendapatkan daerah
bawah aqu mendapatkan badan bagian atas Oline, bentuk buah dadanya yg masih agak kencang
berarti punya Oline jarang disentuh sama suaminya, putingnya mengeras, nafsu Oline mulai naik.
Istriku mulai meraba paha dan daerah selangkangan Oline, aqupun mulai memijat susu Oline,
meremasnya dgn lembut, Oline membalasnya dgn menyentuh kemaluan, masih agak kaqu, pasti
karena bukan punya suaminya, walau begitu dgn sentuhan jari-jarinya membuat kemaluan ku
mengeras dgn sangat-sangat.
Dgn ujung jari telunjuknya ia memainkan milikku dari atas ke arah pangkal, menyentuh buah Zakar-
ku hingga menggenggamnya, dan kali ini kekaquannya telah hilang. Kuarahkan milikku mendekati
parasnya, Oline ngerti maksudnya, dia mulai mendekatkan bibirnya ke milikku. Dimasukkan milikku
mulutnya, hangat, rasanya ingin kudorong penuh ke mulut kecilnya itu, tapi kubiarkan saja Oline yg
mengontrol permainan itu, saat itu aqu sudah berganti arah memegang buah dada istriku, Oline
ternyata lebih mahir dalam jurus ini dibandingkan istriku. Sedotannya serasa ingin mengeluarkan
cairanku. aqu jadi semangat meremas pantat istriku. Dgn jariku kusentuh bagian clitorisnya,
mengusapnya, istriku menggelinjang dan membuka selangkangannya, sesekali kumasukkan jariku ke
dalam lubang kemaluan-nya, cairan pelumas dari lubang itu kumanfaatkan untuk mengusap clit-nya.
Istriku juga mulai high, sesaat dia mau mencium kemaluan Oline, tapi kucegah dgn merubah
posisinya, aqu masih nggak tega, kalo istriku yg harus melaqukan itu dgn orang lain, sekalipun itu
Oline. Kurelakan melepas jurus Oline ke Kemaluanku dan kuarahkan ke bibir istriku, dan sebenarnya
aqu kepingin sekali mengenal Oline lebih jauh, apalagi Kemaluannya Oline yg selama ini aqu idam-
idamkan. Oline berbalik ke arah selangkangan istriku, aqu langsung berbaring dan mulai mencium
Kemaluannya.
Kukeluarkan jurus pembangkit selera, bentuk Oline ternyata lebih tembem dari punya istriku, dgn
jariku kubuka daerah clitorisnya, kuhujamkan lidahku disitu, gerakan naik turun lidahku membuat
pinggul Oline bergerak naik turun melawan arus lidahku, sementara Oline juga melaqukan hal yg
sama ke istriku, apa yg dilaqukan Oline ke istriku sekarang juga kulaqukan kepadanya, saat ia
memasukkan lidahnya ke lubang istriku, kulaqukan hal yg sama kepadanya, parasnya menunjukkan
ekspresi senang, istriku yg tengah mendapatkan kenikmatan itu pun memasukkan hampir seluruh
Kemaluan ku kemulutnya, Luar biasa memang segitiga yg kami laqukan ini, pantaslah ‘segitiga
bermuda’ bisa menelan banyak korban.
Aqu benar-benar hampir mencapai klimaks dan sebelum itu terjadi kulepaskan sedotan istriku, kali
ini kubiarkan Oline, merayap menaiki badan istriku. Oline menjilati badan istriku, menggigit buah
dadanya, dan mencium bibir istriku.
Gerakan pinggul mereka pasti membuat clitorisnya saling bergesekan, aqu bergerak ke arah mereka,
kuangkat kaki istriku, aqu benar-benar kepingin melaqukan penetrasi kepada mereka berdua, posisi
Oline yg menungging bisa membuat aqu lebih cepat keluar, makanya kupilih istriku, Oline memberi
ruang dan memajukan badannya kedepan sehingga buah dadanya tepat diatas paras istriku, aqu
langsung menancapkan milikku ke lubang istriku, desahan istriku mulai terdengar ngos-ngosan,
sambil ia mengulum buah dada Oline dan memainkan Clit Oline dgn jarinya, hingga akhirnya
kurasakan hawa hangat pada kemaluanku, istriku sudah mencapai titik puasnya. Kucabut
penetrasiku pada istriku setelah rasanya pijatan dari dalam lubang istriku mengendor, kali ini
kuarahkan kemaluan ke lubang milik Oline. Mulai kumasukkan milikku ke arahnya.
“Ahhh” kudengar desahan Oline, lubang itu agak lebih sempit dari milik istriku, “Yank, punya
suamimu lebih gede” kudengar bisikan mesra Oline ke istriku. Istriku tersenyum ke arahku dan
mengangguk pertanda aqu bisa melanjutkan lagi. Kali ini aqu mencoba memasukkan hampir seluruh
Kemaluan ku, badan Oline kejang, antara menahan sakit atau keenakan, entah karena ia jarang
disentuh sama suaminya atau memang punya suaminya lebih kecil aqu nggak mau mikir, karena aqu
kembali menikmati pantat indah Oline, sekaligus rapatnya lubang miliknya membuatku harus bisa
bertahan lebih lama, manalgi posisinya yg menungging itu. istriku membantu dgn mencumbu Oline.
Hisapan pada buah dada Oline dan gerakanku membuat Oline mulai mendesah, nafasnya mulai
memburu, untung saja mereka sudah melaqukan lebih awal sehingga aqu bisa bertahan, hingga
akhirnya Oline mendesah, “bang terus, lebih kencang lagi bang” aqu tau Oline sudah hampir
mencapai klimaks, aqu juga hampir mencapai, maka gerakan maju mundurku kali ini lebih kencang,
memang benar filsafat cina, bahwa kegiatan maju mundur dalam kondisi perasaan seperti apapun
pasti membawa nikmat.
Sampai akhirnya, dari kemaluanku keluarlah semburan, yg memuntahkan hampir berjuta pasukan
kecil ke sarang musuh yg bisa mematikan semua benda milik lelaki setelah keluar dari lubang itu.
kurasakan pijatan otot dari arah dalam lubang ke milikku, benar-benar kenikmatan yg luar biasa.
Oline perlahan melepaskan milikku yg hampir mati layu, dan merebahkan dirinya disamping istriku
setelah mengecup bibir istriku, aqu yg kecapean juga ikut merebahkan diriku, kuambil posisi
ditengah-tengah mereka.
Istriku langsung memelukku dan menciumku, “Makasih mas, kamu suami terbaik di dunia, aqu nggak
rela orang lain merebut mas”, “Tapi kalo buat Oline aqu rela kok, kalo nanti Oline cerai sama
suaminya, mas kawini aja dia, kan enak kita bertiga bisa serumah, aqu sayg ama mas”
Oline pun langsung memelukku juga, dia mencium bibirku “Bang, aqu juga mau jadi istri kedua
kamu, pasti kamu bisa adil ke kita berdua, makasih ya bang, Love u honey”.
Aqu hanya tersenyum toh kalo aqu kawini mereka berdua kan nggak masalah, kita masing-masing
sudah punya gaji, Cuma saja apa kata orang-orang kalo aqu punya 2 istri yg serumah dan sekantor
lagi mereka. Bodoh ah, yg aqu tau aqu capek sekali, dan mataqu langsung terpejam lagi, ketiduran.
Kemudian aqu terbangun, kulihat ke arah jendela sudah tertutup dan terdengar suara azan subuh,
kulihat disebelahku istriku sedang tertidur pulas, kuarahkan tanganku ke Kemaluan, ternyata ada
lendir disitu.
“Ah sialan, ternyata aqu cuma mimpi”, hanya saja mimpi itu indah banget. Andaikan itu terjadi, gimana ya rasanya….

Dukun cabuli ibu rumah tangga

Verika menduga pasti Fredy sudah melakukan suatu perselingkuhan dan menyeleweng dikeranakan
Fredy tak lagi memberikan nafkah batin untuk Verika, sedangkan Fredy selalu pergi ke luar kota
setiap minggu dgn begitu hubungan seks-nya dgn istrinya pasti tersalur, sedang waktu ini Fredy sudah
lupa akan kewajibannya. Siapa perempuan yg sudah merebut Fredy dari tangannya, Verika tak
mengetahui. Oleh sebab itu Verika sering merenung dan berpikir apakah selama ini ia tak melayani
kebutuhan dan kesenangan suaminya, tetapi semua itu ia rasa tak mungkin dan sepengetahuannya
ia selalu melayani dan melaksanakan kesenangan dan kesukaan suaminya. Sedang kalau ia lihat
bentuk badannya yg mungkin sudah berubah? tetapi ia sadari tak mungkin juga, Verika menyadari ia
dan Fredy sudah berumah tangga kurang lebih 6 tahun dan dikaruniai 2 orang anak yg paling besar
berumur 5 tahun, mustahil bentuk badannya akan menyebabkan Fredy berpaling.
Kisah Ngentot, Kisah Ngentot Terbaru, Kisah Ngentot Terbaik, Kisah Ngentot terhangat, Kisah Ngentot Hot, Kisah Ngentot NyataKisah Ngentot
Di depan cermin sering Verika mengamati badannya, ia pun rajin senam dan melangsingkan
badannya, tetapi apa gerangan Fredy berubah dan tak mau menjamahnya? Secara fisik Verika
memang seorang ibu rumah tangga yg sudah beranak dua, tetapi jika melihat badan dan kulitnya
banyak membuat gadis yg iri kerana bentuk badannya amat serasi dan menggiurkan setiap laki-laki
yg menatapnya. Umur Verika baru 32 tahun, di waktu itu ia butuh pelampiasan birahi jika malam
hari menjelang, tetapi sikap Fredy sudah membuatnya menjadi tak percaya diri. Atas saran kawan
karibnya yg juga ibu rumah tangga dan perempuan karir, maka Verika disarankan untuk meminta
tolong pada seorang dukun sakti yg bisa mengembalikan suami dan membuat Fredy bertekuk lutut
kembali. Ini sudah lama di coba Lusiana, dulunya suaminya juga menyeleweng. Tetapi atas bantuan
dukun itu suaminya sudah melupakan perempuan simpanannya.
Dgn saran dan nasehat dari karibnya itu Verika memberanikan diri untuk datang ke tempat dukun itu
walaupun jaraknya agak jauh kurang lebih 2 jam perjalanan dgn mobilnya. Dgn bantuan Lusiana, Verika
mengemudikan Balenonya ke tempat dukun itu. Mereka berangkat pagi harinya. Sesampai di gubuk
dukun yg memang terpencil di sebuah kampung itu, Verika memarkirkan mobilnya di samping gubuk
itu. Lalu Lusiana mengetuk pintu gubuk itu dan dgn adanya sahutan dari dalem mempersilakan mereka
berdua masuk, di dalem sudah ada dukun itu yg duduk dgn sembari menghisap rokoknya.
“Ooo… Bu Lusiana? ada apa Bu? ada yg bisa saya bantu?” dukun itu berbasa basi.
“Eee… ini Mbah, kawan saya ini ada masalah dgn suaminya, tetapi ia ingin suaminya seperti sedia
kala lagi…” jawab Lusiana.
Lalu Lusiana memperkenalkan sang dukun yg bernama Mbah Dudu itu kepada Verika. Sembari
berjabat tangan Mbah Dudu mempersilakan kedua perempuan itu untuk duduk bersila di lantai
gubuknya itu. Sepintas Verika merasa agak risih dari mulai ia memasuki gubuk itu. Ada perasaan tak
enak tetapi kerana keinginannya mengembalikan suaminya ia tak mengambil pusing semuanya.
Tanpa ia sadari dari waktu ia masuk dan bersalaman dgn Verika mata mbah dukun itu tak henti-
hentinya memandang ke arah Verika. Lalu ia memanggil Verika untuk maju selangkah ke arahnya,
dan Verika diperintahkan untuk memasukkan tangannya ke dalem wajan yg berisi air kembang, lalu
Mbah Dudu membakar menyan dan membaca mantranya.
Tak berapa lama kemudian ia buka matanya dan berkata bahwa mata hati suaminya sudah
dipengaruhi oleh perempuan simpanan Fredy dan membuat Fredy melupakan keluarganya. Atas
saran mbah dukun supaya Fredy kembali maka Verika harus memakai jimat yg akan dibuatkannya,
asal Verika mau menjalani syarat-syaratnya dan itu semua terpulang kepada Verika. Kerana besarnya
keinginan agar Fredy kembali, maka Verika menyggupi segala syarat-syaratnya. Sesudah itu sang
dukun berkata bahwa besoknya Verika akan mendapatkan jimat itu dan akan dipasangkan ke badan
Verika dan akan dibuatkan malam ini. Mbah Dudu adalah laki-laki asal Nias yg sudah lama memiliki
ilmu yg amat sakti. Tak sedikit orang yg sudah dibantunya. Mbah Dudu tinggal seorang diri di gubuk
itu dan tak memiliki istri. Umurnya sudah beranjak tua yaitu 70 tahun tetapi fisik dan sosoknya tak
menggambarkan ketuaan. Selanjutnya Verika minta diri dan menitipkan amlop untuk memenuhi
syarat-syaratnya, dan berjanji besok akan datang. Lalu Lusiana minta diri kepada Mbah Dudu, lalu
mereka pulang ke rumah dan besok Verika harus mengambil jimatnya.
Besok hari yg sudah ditentukan, Verika minta Lusiana membantu menemaninya ke tempat dukun
itu, tetapi kerana adanya kesibukan di kantornya maka Lusiana tak dapat menemani. Dan
berangkatlah Verika mengendarai Balenonya seorang diri ke tempat dukun itu. Lebih kurang 1,5 jam
perjalanan Verika, sampailah di gubuk itu dan memarkirkan mobilnya di samping gubuk, sedangkan
hari waktu itu sudah mendung dan berangin sepertinya hari akan hujan. Lalu Verika mengetuk pintu
gubuk dan kemudian pintu itu dibuka Dudu dari dalem dan mempersilakan masuk. Lalu Verika
masuk kegubuk dan duduk di lantai. Lalu Mbah Dudu meminta Verika untuk langsung ke depan dan
menerima saran dan cara-cara memakai jimat itu. Verika diharuskan untuk berbaring dan memakai
kain sarung lalu menelentangkan diri, kerana jimat itu akan dipasangkan pada badan Verika yg biasa
di sentuh suaminya. Lalu Verika minta ijin untuk memakai sarung yg dipinjamkan sang dukun di
kamar yg sudah tersedia.
Dalem kamar itu, hanya ada satu dipan kayu yg sudah lama dan waktu itu Verika membuka seluruh
pakaianya, sedang BH dan CD-nya tetap terpasang pada badannya. Sewaktu kemudian sang dukun
memasuki kamar itu dan minta Verika berbaring di dipan itu. Verika menuruti kata dukun itu, lalu
Mbah Dudu memulai melakukan aktifitasnya dgn memasangkan cairan jimat itu mula-mula ke kulit
muka Verika lalu turun ke leher jenjang dan ke dada yg masih tertutup BH. Sesampai pada dada
Verika sang dukun menyadari adanya getaran birahinya mulai datang dan lalu di sekitar dada Verika
ia oleskan cairan itu, tangan sang dukun masuk ke dalem dada yg terbungkus BH. Di dalem BH itu
tangan Dudu memilin dan memilintir puting susu Verika, dgn cara itu Verika secara naluri seksnya
terbangkit dan membiarkan tindakan sang dukun yg memang kelewatan dari tugasnya itu, Verika
hanya diam. Lalu sang dukun membuka pengait BH Verika dan melemparkan BH itu ke sudut kaki
dipan itu dan terpampanglah sepasang dada montok yg putih mulus kemerahan kerana gairah yg
dipancing Mbah Dudu itu.
Di sekitar dada itu sang dukun mengoleskan jimatnya berulang-ulang sampai Verika merasa tak kuat
menahan nafsunya. Lalu sang dukun tangannya turun ke perut dan ke selangkangan Verika. Di situ
tangan sang dukun memasuki selangkangan Verika, tindakan ini membuat Verika protes,
“Jangan! saya mau diapakan Mbah?” tanyanya.
“Ooo… ini adalah pengobatannya, Lusiana pun dulunya begini juga,” jawab mbah dukun sembari
mengatur nafasnya yg terasa sesak menahan gejolak nafsu. Di lubang kemaluan Verika, jari tangan
sang dukun terus mengorek-ngorek isi kemaluan Verika sehingga Verika merasakan ia akan
menumpahkan air surgawinya waktu itu. Sembari membuka kain sarung yg melilit badan Verika sang
dukun lalu menurunkan CD yg menutup lubang kemaluan Verika itu. Lalu ia letakkan CD Verika di
samping dipan yg beralaskan bludu usang itu. Sewaktu kemudian Verika sudah telanjang bulat dan
jari tangan sang dukun tak henti-hentinya beraksi di sekitar daerah sensitif badan Verika. Sedang
jimatnya sudah dioleskan pada seluruh bagian-bagian badan Verika.
Lalu tibalah waktu untuk memasukkan keampuhan jimatnya, maka sang dukun minta kepada Verika
untuk mau bersengggama kerana jimat itu tak akan bisa dipakai jika Verika tak melakukan senggama
dgn dukun itu. Kerana Verika sudah merasa kepalang basah dan ingin niatnya kesampaian maka ia
ijinkan sang dukun melakukan persenggamaan. Lalu tangan sang dukun membuka paha Verika yg
mulus terawat itu. Lalu ia buka lubang kemaluan Verika dgn tangannya dan memainkan klitoris
Verika dan kembali Verika histeris ingin dituntaskan nafsu yg sudah sampai di kepalanya, ditambah
sudah beberapa bulan tak berhubungan seks dgn suaminya. Mbah dukun yg sudah sama-sama-sama
bugil dgn Verika lalu memasukkan gagang kemaluannya yg cukup besar itu dan kuat ke dalem lubang
kemaluan Verika yg sudah dibasahi air keperempuanan Verika yg tampaknya siap untuk melakukan
penetrasi ke dalem lubang kemaluan yg sudah basah itu. Sesudah dipaksakan agak keras lalu gagang
kemaluan yg tegak menantang masuk seluruhnya ke dalem lubang kemaluan Verika, dan Mbah
Dudu melakukan gerakan maju mundur, sedang tangannya tak henti-hentinya memilin dan menekan
pinggul padat Verika itu. Buah dada Verika tak luput dari jelajahan tangan sang dukun.
Lebih kurang 30 menit lubang kemaluan Verika digenjot dgn paksa lalu sang dukun barulah sampai
klimaks dgn menumpahkan air maninya ke dalem lubang kemaluan itu sebanyak-banyaknya.
Sedangkan air yg keluar dari lubang kemaluan Verika itu ia oleskan ke lidah Verika untuk kasiat
bahwa Verika tak bisa dilupakan suaminya. Dalem persenggamaan itu Verika sempat orgasme 3 kali,
itu pun waktu ia terengah-engah di waktu gagang kemaluan sang dukun mengaduk-aduk isi
kemaluanya tadi. Sejam kemudian barulah permainan itu selesai sesudah sang dukun minta
permainan dilakukan 2 kali. Sesudah itu Verika minta diri pulang dan membawa yg akan ia pakaikan
di rumahnya waktu mandi. Mbah dukun mengatakan ada jimat yg akan dipasang di dalem kamar
Verika tetapi belum siap, dan mbah dukun berjanji akan mengantarkannya ke rumah Verika 2 hari
lagi.
Tepat 2 hari kemudian sang dukun mendatangi rumah Verika yg megah. Waktu itu suami Verika
belum pulang dari luar kota dan di rumah waktu itu hanya ada ia dan seorang pembantunya yg
sedang menjaga anak-anaknya. Sang dukun berkata, “Bu Verika, jimat ini akan saya pasangkan pada
kamar Ibu nanti malam,” sedangkan Verika merasa khawatir, bagaimana jika suaminya pulang.
Tetapi kerana kesaktiannya, sang dukun berkata, “Bu Verika nggak usah khawatir, suami Ibu pulang
lusa, sedang ia sekarang menurut penglihatan saya sedang di Lampung,” kata sang dukun. Lalu
bagaimana ia menerangkan kepada pembantunya kerana adanya kehadiran dukun tua itu? Lalu ia
hanya berkata bahwa familinya dari kampung dan menumpang barang 1 hari di rumahnya. Lalu
Verika mempersilakan sang dukun untuk istirahat di sebuah kamar yg memang diperuntukkan untuk
tamu. Lalu sang dukun memasuki kamar yg sudah disediakan.
Malam harinya waktu akan memasangkan jimat di kamar Verika, dilakukan pada pukul 9.00 malam,
sedang pembantunya sudah tidur di kamar belakang, tempat kamar tidur pembantu memang jauh di
belakang dan tak mengganggu ke rumah induk tempat kamar Verika berada. Di dalem kamar itu
sang dukun melakukan ritualnya dgn membaca mantera, lalu ia membakar menyan, sedang Verika
duduk diam melihat apa yg dilakukan sang dukun dari atas tempat tidurnya. Lalu sang dukun
berkata, “Sebaiknya jimat ini kita pasangkan pada waktu tepat jam 12.00 malam nanti, berarti masih
ada waktu 3 jam lagi, Bu Verika…” katanya. “Sekarang sebaiknya kita ngomong-ngomong saja dulu
menunggu waktu,” kata sang dukun. “Baiklah Mbah,” lalu Verika mempersilakan sang dukun keluar
kamar. Bagaimanapun ia merasa berat hati untuk membawa dukun itu ke dalem kamar pribadinya.
Sang dukun berkata, “Tak usah keluar… Bu Verika… di sini saja.” Lalu sang dukun berdiri dari
duduknya dan menuju ke arah Verika duduk dan mbah dukun itu juga duduk di samping Verika. Lalu
tangannya menggapai tangan Verika dan berkata, “Sebaiknya kita berdua melakukan seperti waktu
Ibu di gubuk saya, sebab jika tak para jin yg membantu saya akan lari dan tak mau menolong Ibu,”
kata mbah dukun. Verika hanya bergidik, bulu kuduknya merinding. Haruskah ia mengulangi
kesalahan waktu ia harus bersenggama dgn dukun itu di gubuknya? Tetapi kerana adanya pengaruh
dan keinginan Verika maka ia biarkan sang dukun mengulangi perbuatan maksiat itu di kamarnya,
waktu itu Verika memang merasa menjadi seorang perempuan sempurna kerana ia sudah
mendapatkan siraman batin dari dukun tua itu meskipun tak ia dapatkan dari suaminya.
Lebih kurang 2 jam mereka berdua mengayuh samudera kenikmatan bersama sang dukun dan
membuat Verika orgasme berulang-ulang dan membuat lubang kemaluannya sampai lecet kerana
kebuasan gagang kemaluan dukun yg sangat besar itu. Lalu tepat pada jam 12 malam barulah jimat
itu terpasang pada bawah ranjang Verika dan menjelang pagi mereka terus melakukan hubungan
seksual dgn menggebu-gebu. Lalu Verika tertidur dan tak menyadari hari sudah pagi dan sang dukun
sudah pergi, sedang Verika merasa badannya pegal-pegal dan tulangnya serasa mau lolos.
Sejak waktu itu memang jimat pemberian sang dukun ada perubahan pada diri suami Verika dan ia
sangat berterima kasih dan lalu ia mendatangi sang dukun. Sedang sang dukun cuma minta Verika
tak melupakannya, dgn cara Verika harus 2 kali dalem sebulan datang untuk memberikan jatah
hubungan seks kepada sang dukun seperti Lusiana juga melakukan hal yg sama. Memang sesudah itu
Verika selalu rajin mendatangi sang dukun dan terkadang sang dukun yg datang ke rumah Verika
untuk minta jatah senggamanya. Memang sebagai dukun ilmu hitam, Mbah Dudu harus
mensenggamai pasiennya, kerana dgn demikian si pasien akan mampu disembuhkan dan ilmu sang
dukun dapat dipelihara.

Perkosaan wanita bercadar

Kadangkala, Permata merasa kesepian juga. Dulu, ia punya banyak kawan. Semasa sekolah di SMSR, ia pun termasuk wanita yg pandai bergaul. Setelah menikah dan kawan punya dua anak balita, sebetulnya ia masih sering berhubungan dgn kawan-kawannya. Ia pun punya banyak kenalan baru,
ketika anaknya masuk TK. Tapi setahun terakhir ini, semuanya berubah. Ia dan suaminya ikut
kelompok pengajian. Sampai akhirnya, ia merasa yakin jilbab panjangnya tak cukup lagi. Ia mulai
mengenakan cadar hitam, sampai kini tinggal sepasang mata indahnya saja yg tampak.Sejak itulah
satu persatu kawannya meninggalkannya. Sebetulnya, Permata merasa ia yg bersalah. Ialah yg
meninggalkan mereka dgn tak pernah menghubunginya lagi. Dia sendiri yg mengasingkan diri !
Kesepian itu kadang mendatanginya, terutama ketika suaminya meninggalkannya mengikuti jadwal
kajian lelaki. Apalagi, seringkali suaminya mengajak kedua anaknya turut serta. Seperti kali ini, Permata
sendirian di rumahnya yg tertutup rapat. Di samping kiri dan belakang rumahnya cuma semak
belukar. Di samping kanan ada TK Pertiwi yg sepi di siang hari begini.
Di jalan beraspal depan rumahnya pun cuma sesekali terlihat mobil lewat. Permata sedang membunuh
sepi dgn membaca-baca majalah saat terdengar suara mobil berhenti tepat di depan rumah. Dari
jendela ruang tamu yg berkaca gelap terlihat sebuah mobil L-300 berhenti. Lalu, dari pintu belakang
turun tiga sosok berjubah dan cadar rapat serba hitam. Menyusul kemudian seorang lelaki yg
mengemudikan mobil itu. Permata tak kenal lelaki berjenggot tapi tak berkumis itu. Tetapi dari tiga
perempuan yg bersamanya, Permata menduga, ia pasti salah satu kawan suaminya yg beristri tiga.
Karena itu, ia tak berlama-lama membuka pintu, ketika salah satu dari wanita bercadar itu
mengetuknya.
Cerita Sex, Cerita Sex Terbaru, Cerita Sex Nyata, Cerita Sex Hot, Cerita Sex Terbaik, Cerita Sex Terhangat
“Abi ada, Mbak?” tanya lelaki itu.“Lagi ikut pertemuan,” sahut Permata yg kini juga telah mengenakan
cadarnya. Cadar Permata yg memperlihatkan bagian matanya berbeda dgn cadar tiga perempuan di
depannya.“Kalau boleh, kami mau tunggu di dalam,” lanjut lelaki itu.“Oh… silakan, silakan…,” sahut
Permata.
Permata pun masuk ke ruang dalam bersama tiga istri lelaki itu. Lelaki berjenggot itu pun duduk di
karpet yg digelar di ruang tamu. Di ruang dalam, Permata duduk di antara tiga tamunya. Ia pun
melepas cadarnya. Agak heran juga Permata karena tiga perempuan di depannya tak melakukan hal
yg sama.
“Nuwun sewu, saya belum kenal panjenengan semua…” katanya.Tiga perempuan di hadapannya
terlihat saling berpandangan. Lalu, berbarengan ketiganya melepas cadar yg menutup rapat wajah
mereka. Sontak Permata menjerit dan bangkit berdiri sambil mengenakan kembali cadarnya. Ia
terkejut luar biasa ketika melihat di balik cadar adalah wajah-wajah kasar tiga lelaki.“Sss…si…
siapa…kalian?” katanya dgn suara gemetar.
“Nanti kamu tahu siapa kami. Yg perlu kamu tahu sekarang, jangan coba-coba berteriak, karena kami
punya ini…” sahut Bar, lelaki berkumis tipis, sambil memperlihatkan belati besar bergerigi di bagian
atasnya. Bar, Nas dan Sur telah melepas cadar dan jubah mereka. Tinggal T- shirt dan celana pendek
di baliknya.
“Ke sini, berdiri di sini !” perintah Bar sambil mengacungkan belatinya ke arah Permata. Permata
menggelengkan kepala sambil terisak. Ia tak mengira akan menghadapi situasi seperti ini. Tiba-tiba
dilihatnya Jos, lelaki satunya, datang dari ruang tamu dan langsung mendekatinya. Permata
memekik ketika lengannya dicengkeram dan diseret ke tengah lingkaran tempat tiga lelaki itu duduk.
Permata menggigil. Kedua tangannya menyilang di depan dada. Empat lelaki itu duduk
mengelilinginya. Permata merasa sangat ngeri. Tatapan keempat lelaki itu seperti menelanjanginya.
“Aihhh… “ perempuan itu memekik dan langsung menepis tangan Bar yg meremas bokongnya.
Tetapi, saat bersamaan, Sur menyentuh pangkal pahanya yg tertutup busana panjang berwarna
hitam.“Jangan… ohhh… tolong… jangan….” katanya memelas, sambil
kini menepis tangan Sur.“Sekali lagi tanganmu bergerak, kupotong dgn belati ini!” ancam
Bar. Ditangkapnya tangan Permata yg berbungkus sarung tangan hitam dan berlagak menekan
belatinya ke pergelangan tangan Permata. Ibu muda itu ketakutan. Kedua tangannya kini terulur
diam ke kedua sisi tubuhnya. Empat pasang tangan kini berebut menjamah tubuhnya yg masih
tertutup busana rapat.
Sur melanjutkan meremas-remas pangkal pahanya. Bar menjamah bokongnya sesuka hati. Permata
merasakan dua pasang tangan lainnya mulai merogoh lewat bagian bawah jubahnya. Kedua kakinya
ditarik ke arah berlawanan sejauh setengah meter, sampai ia terpaksa berdiri mengangkang. Tangan
Jos meraba betisnya, terus naik ke kedua paha dan berhenti di pinggulnya. Permata menangis saat
merasa Jos menarik turun rok dalam sekaligus celana dalamnya. Sur dan Bar makin semangat
meremas bagian favorit mereka. Tapi Nas tertarik bagian lain. Ia berdiri dan menyampirkan jilbab
lebar Permata ke pundaknya. Tangannya merapatkan busana lebar Permata ke tubuhnya sampai
gundukan buah dada Permata terlihat. Permata memejamkan matanya saat Nas dgn penuh nafsu
meremas-remas kedua buah dadanya dari luar pakaiannya.Permata menggeliat-geliat antara takut
dan sensasi yg aneh. Matanya mendadak mendelik ketika merasakan tangan Jos di balik jubahnya
menyentuh bagian tubuhnya yg paling pribadi. Jemari Jos terasa berusaha membuka celah
kemaluannya. Permata bisa merasakan, tampaknya dua jari Jos telah terjepit pintu liang kemaluannya.
“Aaaakkkkhhhh….sakkkiiiittt….” Permata merintih kesakitan. Sebab, Jos tiba-tiba mendorong dua
jarinya masuk jauh ke liang kemaluannya. Jos mendiamkan sejenak dua jarinya di dalam. Ia
merasakan dinding kemaluan Permata meremas-remas kedua jarinya. Permata merintih-rintih.
Tangannya berusaha menepis tangan Jos, tapi Bar malah menariknya ke belakang dan
memeganginya.Permata menggeliat-geliat, Jos mulai menggerakkan kedua jarinya berputar-
putar.“Memekmu boleh juga. Kemaluanku pasti betah di situ,” kata Jos, kini sambil menarik turun kedua
jarinya.
“Ohhh…oooohhh… sudahhh… sakit sekali… ohhh….Aaaaakkkkhhh….” Permata merintih dan tiba-
tiba menjerit ketika Jos dgn tiba-tiba mendorong kembali kedua jarinya sejauh mungkin. Permata
sampai berjingkat dibuatnya. Apalagi Jos kemudian dgn gerak cepat menusuk-nusuk kemaluan
perempuan itu. Rasa sakit di bagian bawah tubuhnya membuat Permata tak begitu memperhatikan
yg dilakukan Nas. Lelaki itu ternyata telah membuka empat kancing atas jubah Permata. Kulit dada
Permata yg putih mulus sudah terlihat.
Permata baru sadar dan memekik ketika tangan Nas langsung merogoh ke balik branya. Seperti
kesetanan, Nas menarik keluar kedua buah dada Permata. Dua gundukan daging itu kini merojol dan
menjulang tersangga branya yg masih terpasang. Nas langsung meremas-remas dan mengulum
kedua putingnya berganti-ganti.Laki-laki lainnya tak tahan lagi. Mereka mulai mencabik-cabik jubah
Permata. Permata memekik-mekik.
Dalam sekejap, tinggal bra dan cd yg masih melekat serta jilbab, cadar, kaus kaki dan kaus tangan
hitamnya. Bra dan cd pun segera melayg disambar belati.Permata seperti kelinci yg dikeroyok
kawanan serigala. Tubuh telanjangnya yg berkulit sawo matang dijamah komplotan itu habis-
habisan. Jos masih mendorong dua jarinya keluar masuk kemaluan Permata yg tampak bekas
dicukur bersih. Nas dan Bar berebut mengulum sepasang buah dadanya. Sementara Sur meremas-
remas bokongnya yg bundar.Permata menjerit agak keras ketika tubuhnya dibaringkan telentang di
karpet. Dia meronta-ronta dgn sia-sia. Bar mengangkangi wajahnya dan langsung menarik turun
cadar hitamnya.
“Emut kemaluanku !” perintahnya.Permata terisak-isak. Kepalanya menggeleng-geleng, menghindari
kemaluan Bar yg menuding wajah lembutnya. Apalagi, di saat yg sama, ia merasakan pangkal pahanya
dijilati Jos. Sementara dua lelaki lainnya tak bosan-bosan mengulum kedua putingnya. Bar tak sabar.
Dipencetnya hidung mancung perempuan muda itu. Tak bisa bernapas, Permata akhirnya membuka
mulutnya. Saat itulah yg dinanti-nanti Bar. Ia langsung memasukkan kemaluannya ke bibir Permata yg
terbuka. Jerit tangis Permata terbungkam oleh kemaluan Bar yg besar. Di tengah rasa ingin muntah dan
kesulitan bernapas, Permata mencemaskan hal lain. Sesuatu yg keras tengah menekan permukaan
liang kemaluannya. Jos yg sejak tadi menjilati pangkal pahanya, kini memang dalam posisi siap
menyetubuhinya. Jerit kesakitan Permata terbungkam kemaluan Bar, saat Jos dgn kekuatan penuh
mendorong kemaluannya melesak ke dalam kemaluannya yg rapat. Dari mata Permata menitik
cairan bening.
Sama sekali ia tak menygka bakal mengalami kemaluantaan hebat seperti ini. Jos langsung
menggenjot kemaluannya keluar masuk dgn gerak cepat dan kasar. Rupanya ia sudah memendam
hasrat terlalu lama. Buktinya, tak sampai lima menit ia menggereng dan mendorong kemaluannya
sampai ke dasar liang kemaluan Permata dan menyemburkan air maninya.Permata merintih-rintih. Di
tengah rasa sakit di pangkal pahanya, ia mencemaskan kemaluan yg tengah dikulumnya. Sebab, Bar
kini berhenti menggerakkan kemaluannya sampai terasa kerongkongannya tertekan kepala
kemaluan lelaki itu. Lalu, kemaluan itu sejenak terasa berdenyut dan menyemburkan cairan kental
yg langsung memenuhi rongga mulutnya.
Permata melotot. Ia coba meronta melepaskan diri. Tapi sia-sia. Perempuan itu terpaksa menelan
sebagian besar air mani Bar. Ketika Bar dan Jos akhirnya melepaskan dirinya, Permata terbatuk-
batuk. Dari sela bibirnya menetes sebagian air mani Bar. Sementara air mani Jos meleleh keluar dari
bibir kemaluannya yg agak terbuka.Permata menggulung dirinya, meringkuk miring di lantai. Nas dan
Sur yg sejak tadi hanya menonton kini berjongkok di dekatnya. Sur bahkan langsung menarik pinggul
Permata sampai kini ia dalam posisi nungging. Nas mencengkeram dan meremas-remas kedua buah
dadanya yg berayun menggantung.
“Aaaakhhh… sudddahhhh….jangnggaaannn….!” Permata memekik dgn suara serak saat telapak
tangan Sur mendarat di selangkangannya. Percuma saja. Sur tanpa banyak bicara langsung
menyetubuhinya. Permata menjerit-jerit kesakitan. Apalagi Nas kini memelintir-melintir kedua
putingnya. Khawatir jeritan Permata terdengar tetangga, Jos maju ke depannya. Diangkatnya dagu
Permata, dipaksanya ia mengulum kemaluannya yg berlumur air mani..
Tak sampai 10 menit Sur memperkosa Permata. Tapi gayanya yg brutal begitu menyakiti perempuan
itu. Apalagi, beberapa saat sebelum sampai puncak, Sur beralih ke depan, menggantikan posisi Jos
dan menumpahkan air maninya ke mulut perempuan alim itu. Beberapa semburan terakhir
diarahkannya ke wajah sendu Permata.Sekujur tubuh Permata lemas, karena kelelahan dan
kesakitan. Karena itu, ia hanya bisa merintih lemah saat Jos dgn kemaluannya yg kembali mengeras
menjadikan anusnya sebagai sasaran. Dua jari Jos yg dibasahinya dgn air mani kawan-kawannya
dalam kemaluan Permata, kini dipaksanya masuk ke lubang anus Permata yg
sempit.“Euungggghhhhhhh….” Permata merintih kesakitan. Apalagi Jos kemudian menggerakkan
kedua jarinya berputar-putar, seperti hendak melebarkan lubangsempit itu. Begitu merasa cukup,
Jos menggantikan jarinya dgn kemaluannya. Meski kesulitan, masuk juga batang kemaluan Jos
sampai setengahnya diiringi suara pekik Permata seperti binatang disembelih. Mula-mula perlahan
saja Jos menggerakkan kemaluannya keluar masuk.. Tapi, lama kelamaan ia melakukannya dgn
brutal. Darah mengalir lewat kedua pahanya. Rintih kesakitan Permata pun lagi-lagi dibungkam.. Kali
ini oleh kemaluan Nas.
Tiba-tiba Jos menarik tubuhnya, sampai kini ia terduduk di pangkuan lelaki itu dgn kemaluannya
menancap dalam ke lubang anusnya. Permata menggigit bibirnya menahan sakit luar biasa. Jos tidak
berhenti, ia kemudian berbaring dgn kedua tangannya berpegangan pada sepasang buah dada
Permata yg kini terlentang di atasnya. Sur tak membuang kesempatan itu, langsung memaksa
Permata mengulum lagi kemaluannya.“Ayo Nas, sodok memek cewek ini,” perintah Jos pada
kawannya yg belum mendapat bagian sejak tadi. Tanpa diperintah dua kali, Nas langsung menindih
Permata. Tubuh perempuan bercadar hitam itu menggigil hebat saat dua lubang yg bersebelahan di
bagian bawah tubuhnya dimasuki dua benda keras bersamaan. Kalau saja bisa, Permata pasti sudah
berteriak histeris. Tapi kemaluan Sur membuatnya hanya mampu mengeluarkan rintihan lemah.
Nas dan Jos seperti kesetanan menggarap tubuh perempuan berwajah lembut itu. Keduanya
berebut memasukkan kemaluan mereka sejauh-jauhnya ke dua lubang yg bersebelahan itu. Tangan-
tangan kasar mereka juga berebut mencengkeram, mencubit dan mencakar sepasang buah dada
montok Permata. Gundukan daging yg semula mulus itu kini penuh goresan dan bekas memar
membiru. Di pucuk puting kirinya malah menitik darah. Kedua pemerkosa Permata akhirnya
mencapai puncak kenikmatan dgn menyemburkan air mani masing-masing ke kemaluan dan
anusnya. Tapi penderitaan Permata belum berakhir. Bar kini memaksanya kembali ke posisi doggy.
Kemaluannya dgn mudah masuk ke kemaluan Permata yg basah kuyup oleh air mani pemerkosa-
pemerkosa sebelumnya. Permata memekik agak keras ketika lagi-lagi tubuhnya ditarik ke belakang
sampai kini terbaring di atas tubuh Bar. Kemaluan Bar yg menusuk kemaluannya terasa seperti
tongkat keras yg mengungkit bagian sensitif tubuhnya.
“Hey Sur… ayo kita bikin two in one !” teriak Nas sambil tangannya meremas-remas buah dada
Permata yg memar. Sur yg sedang asyik mengurut-urut kemaluannya yg tadi tegang kembali karena
dikulum Permata, menyeringai mendengar ajakan itu. Ia langsung menempatkan dirinya di hadapan
pangkal paha Permata. Permata pasti sudah menjerit histeris saat Sur memaksa kemaluannya masuk
ke kemaluan yg sudah disesaki kemaluan Bar, kalau saja Jos tidak memaksanya mengulum
kemaluannya yg berlendir. Dua kemaluan kini berebut menyodok- nyodok bagian tubuh yg paling
dijaganya sepanjang hidup. Permata tak sanggup lagi. Hanya beberapa saat sebelum Bar dan Sur
berurutan menembakkan air mani mereka ke dalam kemaluannya, Permata pingsan. Keempat lelaki
itu pun berbenah dan meninggalkan korbannya tergeletak tak berdaya di lantai ruang tengah
rumahnya. Jos sempat-sempatnya memasukkan gagang sapu ke kemaluan Permata sebelum mereka
akhirnya pergi….