Contoh banner 2

Rabu, 30 November 2016

CERITA SEKS DARI GURU SEJARAH

Renata adalah seorang guru sejarah disalah satu sekolah SMA. Usianya 30 tahun, cerai tanpa
anak.Ibu guru Renata sangat cantik, kata orang dia mirip Demi Moore di film Striptease. Tingginya
170 dan beratnya sekitar 50 kg serta ukuran buah dadanya 36B. Semua murid-murid, terutama yg
laki-laki ingin sekali melihat badan polosnya telanjang. Jadi cerita seks dewasa ku ini adalah bercinta
dgn ibu guru Renata yg cantik. Suatu hari Renata terpaksa harus memanggil salah satu murid ke
rumahnya, untuk ulangan susulan. Si Alfredo harus mengulang karena ia kedapatan menyontek di
kelas. Alfredo juga terkenal karena kekekaran badannya, maklum dia sudah sejak SD bergulat dgn olah
raga bela diri, karenanya ia harus menjaga kebugaran badannya.
Cerita Bokep, Cerita BOkep Terbaru, Cerita Bokep Nyata, Cerita Bokep Hot
Bagi Renata, kedatangan Alfredo ke rumahnya juga merupakan suatu kebetulan. Ia juga diam-diam
mengagumi anak itu. Karenanya ia bermaksud memberi anak itu ‘pelajaran’ tambahan di Minggu
siang ini.
“Sudah selesai Alfredo?”, Renata masuk kembali ke ruang tamu setelah meninggalkan Alfredo
selama satu jam untuk mengerjakan soal-soal yg diberikannya.
“Hampir bu” jawab Alfredo
“Kalau sudah nanti masuk ke ruang tengah ya aqu tinggal ke belakang..”
“Baik bu..”
“Bu Renata, Aqu sudah selesai”, Alfredo masuk ke ruang tengah sambil membawa pekerjaannya.
“Ibu dimana?”
“Ada di kamar.., sebentar ya”, Renata berusaha membetulkan t-shirtnya. Ia sengaja mencopot BH-
nya untuk merangsang murid itu. Di balik kaus longgarnya itu bentuk buah dadanya terlihat jelas,
terlebih lagi puting susunya yg menyembul.
Begitu ia keluar, mata Alfredo nyaris copot karena melotot, melihat badan gurunya. Renata
membiarkan rambut panjangnya tergerai bebas, tidak seperti biasanya saat ia tampil di muka murid-
muridnya.
“Kenapa? ayo duduk dulu, Ibu periksa..”Muka Alfredo merah karena malu, karena Renata tersenyum
saat pandangannya terarah ke buah dadanya.
“Bagus bagus…, Kamu bisa gitu kok pakai menyontek segala..?”
“Maaf Bu, hari itu aqu lupa untuk belajar..”
“oo…, begitu to?”
“Alfredo kamu mau menolong aqu?”, Renata merapatkan duduknya di karpet ke badan muridnya.
“Apa bu?”, badan Alfredo bergetar ketika tangan gurunya itu merangkul dirinya, sementara tangan
Renata yg satu mengusap-uasap daerah ‘kemaluan’ nya.
“Tolong Ibu ya…, dan janji jangan bocorkan pada siapa–siapa”.
“Tapi tapi…, Aqu”
“Kenapa?, oo…, kamu masih perjaka ya?”.Muka Alfredo langsung saja merah mendengar perkataan Renata
“Iya”
“Nggak apa-apa”, Ibu bimbing ya.
Renata kemudian duduk di pangkuan Alfredo. Bibir keduanya kemudian saling berpagutan, Renata
yg agresif karena haus akan kehangatan dan Alfredo yg menurut saja ketika badan hangat gurunya
menekan ke dadanya.gelorabirahi.com Ia bisa merasakan puting susu Renata yg mengeras. Lidah
Renata menjelajahi mulut Alfredo, mencari lidahnya untuk kemudian saling berpagutan bagai ular.
Setelah puas, Renata kemudian berdiri di depan muridnya yg masih melongo. Satu demi satu
pakaiannya berjatuhan ke lantai. Badannya yg polos seakan akan menantang untuk diberi
kehangatan oleh perjaka yg juga muridnya ini.
“Lepaskan pakaiannmu Alfredo”, Renata berkata sambil merebahkan dirinya di karpet. Rambut
panjangnya tergerai bagai sutera ditindihi badannya.
“Ahh cepat Alfredo”, Renata mendesah tidak sabar.
Alfredo kemudian berlutut di samping gurunya. Ia tidak tahu apa yg harus dilaqukan.
Pengetahuannya tentang seks hanya di dapatnya dari buku dan video saja.
“Alfredo…, letakkan tanganmu di dada Ibu”,Dgn gemetar Alfredo meletakkan tangannya di dada
Renata yg turun naik. Tangannya kemudian dibimbing untuk meremas-remas buah dada Renata yg
montok itu.
“Oohh…, enakk…, begitu caranya…, remas pelan-pelan, rasakan putingnya menegang..” Dgn
semangat Alfredo melaqukan apa yg gurunya katakan.
“Ibu…, Boleh aqu hisap susu Ibu?”.Renata tersenyum mendengar pertanyaan muridnya, yg berkata
sambil menunduk,
“Boleh…, laqukan apa yg kamu suka”.
Badan Renata menggelinjang ketika merasakan jilatan dan hisapan mulut pemuda itu di susunya.
Perasaan yg ia pernah rasakan 3 tahun lalu saat ia masih bersama suaminya.
“Oohh…, jilat terus sayg…, ohh”, Tangan Renata mendekap erat kepala Alfredo ke buah dadanya.
Alfredo semakin buas menjilati puting susu gurunya tersebut, mulutnya tanpa ia sadari
menimbulkan bunyi yg nyaring. Hisapan Alfredo makin keras, bahkan tanpa ia sadari ia gigit-gigit
ringan puting gurunya tersebut.
“mm…, nakal kamu”, Renata tersenyum merasakan tingkah muridnya itu.
“Sekarang coba kamu lihat daerah bawah pusar Ibu”.Alfredo menurut saja. Duduk diantara kaki
Renata yg membuka lebar. Renata kemudian menyandarkan punggungya pada dinding di
belakangnya.
“Coba kamu rasakan”, ia membimbing telunjuk Alfredo memasuki kemaluannya.
“Hangat Bu..”Bisa kamu rasakan ada semacam pentil…?”
“Iya..”
“Itu yg dinamakan kelentit, itu adalah titik peka wanita. Coba kamu gosok-gosok”Pelan-pelan jari
Alfredo mengusap-usap clitoris yg mulai menyembul itu.
“Terus…, oohh…, ya…, gosok…, gosok”, Renata mengerinjal-gerinjal keenakan ketika clitorisnya
digosok-gosok oleh Alfredo.
“Kalo diginiin nikmat ya Bu?”, Alfredo tersenyum sambil terus menggosok-gosok jarinya.
“Oohh…, Alfredoo…, mm”, badan Renata telah basah oleh peluh, pikirannya serasa di awang-awang,
sementara bibirnya merintih-rintih keenakan.
Tangan Alfredo semakin berani mempermainkan clitoris gurunya yg makin bergelora dirangsang
birahi. Nafasnya yg semakin memburu pertanda pertahanan gurunya akan segera jebol.
“Ooaahh…, Alfreedooo”, Tangan Renata mencengkeram pundak muridnya, sementara badannya
menegang dan otot-otot kewanitaannya menegang. Matanya terpejam sesaat, menikmati
kenikmatan yg telah lama tidak dirasakannya.
“Hmm…, kamu lihai Alfredo…, Sekarang…, coba kamu berbaring”.Alfredo menurut saja.
Kemaluannya segera menegang ketika merasakan tangan lembut gurunya.
“Wah…, wahh.., besar sekali”, tangan Renata segera mengusap-usap kemaluan yg telah mengeras tersebut.
Segera saja benda panjang dan berdenyut-denyut itu masuk ke mulut Renata. Ia segera menjilati
kemaluan muridnya itu dgn penuh semangat.gelorabirahi.com Kepala kemaluan muridnya itu
dihisapnya keras-keras, sehingga Alfredo merintih keenakan.
“Ahh…, enakk…,enakk”, Alfredo tanpa sadar menyodok-nyodokkan pinggulnya untuk semakin
menekan kemaluannya makin ke dalam kuluman Renata. Gerakannya makin cepat seiring semakin
kerasnya hisapan Renata.
“oohh Ibu…, Ibbuu”Muncratlah cairan mani Alfredo di dalam mulut Renata, yg segera menjilati
cairan itu hingga tuntas.
“Hmm…, manis rasanya Alfredo”, Renata masih tetap menjilati kemaluan muridnya yg masih tegak.
”Sebentar ya aqu mau minum dulu”.
Ketika Renata sedang membelakangi muridnya sambil menenggak es teh dari kulkas. Tiba-tiba ia
merasakan seseorang mendekapnya dari belakang.
“Alfredo…, biar Ibu minum dulu”.
“Tidak…, nikmati saja ini”, Alfredo yg masih tegang berat mendorong Renata ke kulkas.Gelas yg
dipegang Renata jatuh, untungnya tidak pecah. Tangan Renata kini menopang badannya ke
permukaan pintu kulkas.
“Ibu…, sekarang!””Ahhkk”, Renata berteriak, saat Alfredo menyodokkan kemaluannya dgn keras ke
lubang kemaluannya dari belakang. Dalam hatinya ia sangat menikmati hal ini, pemuda yg tadinya
pasif berubah menjadi liar.
“Alfredoo…, enakk…, ohh…, ohh”. Badan Renata bagai tanpa tenaga menikmati kenikmatan yg tiada
taranya. Tangan Alfredo satu menygga badannya, sementara yg lain meremas buah dadanya. Dan
kemaluannya yg keras melumat lubang kemaluannya.
“Ibu menikmati ini khan”, bisik Alfredo di telinganya
“Ahh…, hh”, Renata hanya merintih, setiap merasakan sodokan keras dari belakang.
“Jawab…, Ibu”, dgn keras Alfredo mengulangi sodokannya.
“Ahh…,iyaa”
“Alfredo…, Alfredo jangann…, di dal.. La” belum sempat ia meneruskan kalimatnya, Renata telah
merasakan cairan hangat di lubang kemaluannya menyemprot keras. Kepalang basah ia kemudian
menyodokkan keras pinggulnya.
“Uuhgghh”, kemaluan Alfredo yg berlepotan mani itupun amblas lagi ke dalam lubang Renata.
“Ahh”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar